Kegiatan nasional ini berlangsung serentak di 14 provinsi dan dipusatkan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Untuk wilayah Kalimantan Selatan, panen raya digelar di lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Gunung Tinggi di Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.
Mewakili Dandim 1022/Tanbu Letkol Inf Zierda Aulia Salam, S.Hub.Int., M.H.I., Kepala Staf Kodim (Kasdim) Mayor Inf Dedi Hariyanto hadir bersama jajaran Forkopimda Tanah Bumbu. Acara ini juga dihadiri oleh Plt. Dirjen Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian RI, Ibu Husnain, M.P., M.Sc., Ph.D., serta Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Ir. H. Syamsir Rahman, M.S., yang hadir mewakili Gubernur Kalsel.
Dalam sambutannya, Dirjen Lahan dan Irigasi menyebut Kabupaten Tanah Bumbu sebagai salah satu daerah prioritas dalam program cetak sawah nasional. “Sekitar 7.000 hektare lahan telah ditetapkan sebagai lokasi proyek, dengan 1.500 hektare di antaranya tengah dalam proses pengerjaan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Kalimantan Selatan mendapat perhatian khusus dari Kementerian Pertanian sebagai wilayah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Setiap hari kami memantau secara intensif perkembangan sektor pertanian di provinsi ini,” jelasnya.
Kasdim 1022/Tanbu, Mayor Inf Dedi Hariyanto, menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi tulang punggung ekonomi dan pembangunan daerah. “Tanah Bumbu memiliki potensi besar untuk pengembangan komoditas pangan strategis seperti padi. Pertanian bukan hanya penopang ketahanan pangan, tapi juga sumber mata pencaharian dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa berbagai dukungan telah diberikan oleh pemerintah daerah, baik melalui APBN maupun APBD, berupa benih, sarana produksi, hingga infrastruktur pendukung. Kodim 1022/Tanbu sendiri aktif mendampingi petani melalui berbagai program, termasuk kegiatan Serapan Gabah Petani (Sergabah).
“Sinergi antarinstansi sangat penting agar ketahanan pangan di Tanah Bumbu bisa terjaga dengan baik,” tegas Kasdim.
Panen Raya Serentak ini bukan hanya seremoni, tapi menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi pusat dan daerah mampu menghadirkan solusi konkret bagi masa depan pangan Indonesia.

