REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Balikpapan mengalami kekosongan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Jumat (16/05) lalu.

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat, mengingat Balikpapan dikenal sebagai kota minyak.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud angkat bicara bahwa kejadian tersebut bukan disebabkan oleh kelangkaan BBM, melainkan keterlambatan dalam distribusi dari pihak Pertamina.
“Perlu diluruskan dulu. Kelangkaan itu artinya barangnya tidak ada. Sedangkan ini hanya keterlambatan distribusi. Itu beda,” tegas Rahmad kepada awak media pada Jumat (23/05).
Ia menjelaskan, persoalan distribusi tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan Pertamina dan bukan tanggung jawab pemerintah kota.
Meski demikian, Rahmad mengaku sigap menangani dampak yang dirasakan masyarakat Balikpapan akibat keterlambatan tersebut.
“Saya langsung pulang ke Tanah Air hari Minggu setelah mendapat informasi adanya krisis BBM. Padahal, seharusnya saya baru pulang tanggal 24 atau 25 Mei,” ujarnya.
Rahmad juga meluruskan anggapan bahwa ia tengah berlibur saat insiden terjadi.
Ia menyebut, keberangkatannya ke London telah mengantongi izin dari Kementerian Dalam Negeri dan bertujuan untuk mengurus pendidikan anaknya.
“Ini bukan liburan. Anak saya kuliah di London dan usianya masih di bawah 18 tahun, jadi wajib didampingi orang tua,” katanya.
Begitu kembali ke Indonesia, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud langsung menghubungi pihak Pertamina, termasuk jajaran manajemen pusat.
Ia meminta penjelasan serta solusi cepat atas keterlambatan distribusi BBM, khususnya jenis Pertamax, yang saat itu sulit ditemukan di pasaran.
Distribusi BBM akhirnya dilakukan pada Selasa (21/05) dini hari. Setelahnya pasokan mulai normal kembali.
“Alhamdulillah, semuanya sudah lancar. Sekarang masyarakat bisa isi BBM sebanyak yang dibutuhkan, tidak ada masalah lagi,” ucapnya.
Rahmad juga mengungkapkan ia telah menyampaikan ultimatum kepada pihak Pertamina, apabila tidak mampu menjamin ketersediaan BBM di Balikpapan, maka distribusi akan diserahkan kepada pemerintah kota melalui Perusahaan Daerah (Perusda).
“Pertamina sekarang sudah menyanggupi dan memberikan jaminan dari tujuh poin kesepakatan. Kita akan terus pantau realisasinya,” pungkasnya.
Dengan penanganan cepat tersebut, pasokan BBM di Balikpapan kini dinyatakan stabil dan aktivitas masyarakat kembali normal.
Pemerintah Kota Balikpapan berharap insiden serupa tidak kembali terjadi demi menjaga kenyamanan dan kebutuhan warga.