REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Baru-baru tadi masyarakat cempaka bersama universitas PGRI Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Festival Linggang Tjempaka 2025.

Tujuan festival untuk memperkenalkan situs penambangan tradisional Intan Cempaka, Geopark Meratus.
Pun, memperkenalkan budaya yang ada di Desa Pumpung yang dikenal sebagai wilayah pendulangan.
Karya tersebut mencerikan kisah dibalik penemuan Intan seberat 166,75 karat yang diberi nama Intan Trisakti, dimana dalam kisahnya tersimpan peristiwa yang berakhir dengan kesedihan.
Pimpinan Produksi Tahun 2025, Rayani menyampaikan, Festival Linggang Cempaka merupakan yang pertama diadakan di Desa Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
“Jadi festival ini kami mulai disini dan ini baru pertama kali kami adakan disini,” ungkapnya.
“Kami ingin memperkenalkan bahwa pendulangan intan ini masih ada sampai saat ini,” sambungnya.

Rayani menjelaskan, dalam kegitan itu menampilkan berbagai kesenian tradisional seperti Musik Panting, Madihin, Kuntau hingga penampilan Sendra Tari Linggang Tri Sakti.
Serta lomba mewarnai tingkat Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Cempaka dan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat setempat.
Disamping itu, pihaknya bekerjasama dengan Geopark Meratus dan para warga sekitar untuk mempersiapkan acara ini yang memakan waktu hampir satu bulan.
“Didalam festival ini kami ada mengadakan lomba mewarnai di tingkat SD, musik panting, ada madihin, kuntau juga dan ada seni pertunjukan,” terangnya.
Kendati demikian, Ia mengharapkan festival seperti ini dapat terus diselenggarakan secara terus menerus dan menjadi acara tahunan, sehingga bisa lebih menarik wisatawan untuk berkunjung.
“Semoga bisa memberikan dan mengambil kebaikannya melalui festival seni dan budaya yang ada disana khususnya di daerah Cempaka ini,” tandasnya.