Mengusung tema “Kolaborasi dan Inovasi Menuju Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Lebih Baik dalam Menghadapi Tantangan dan Peluang”, Rakornis ini menjadi ruang strategis untuk merumuskan langkah-langkah konkret menjawab dinamika global yang terus berkembang.
“Pariwisata dan ekonomi kreatif adalah dua sektor yang saling menguatkan. Bila dikelola dengan tepat, keduanya bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” tegas H. Muhidin dalam sambutannya.
Tak hanya itu, Kalsel juga mendapat kabar baik: Geopark Meratus kini resmi menyandang status UNESCO Global Geopark. Ini menjadi momentum emas untuk mengakselerasi daya tarik wisata Kalimantan Selatan ke kancah internasional.
“Dengan pengakuan dari UNESCO, kita harus siap memperbaiki dan mengembangkan seluruh destinasi wisata dan infrastruktur pendukungnya agar mampu bersaing secara global,” ujarnya optimistis.
Rakornis ini menghadirkan pemikir dan praktisi dari berbagai bidang, seperti Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, Kepala Badan Pengelola Geopark Meratus, hingga Ketua DPD Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Kalsel, untuk berdiskusi dan berbagi gagasan segar.
Pj Sekdaprov M. Syarifuddin menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mampu menjadi titik tolak kebangkitan sektor pariwisata dan ekraf di Kalsel.
“Dua sektor ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membangun identitas dan daya saing daerah. Momentum UNESCO ini jangan kita sia-siakan,” katanya.
Rakornis turut dihadiri oleh perwakilan dinas pariwisata dan Bappeda dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel. Kolaborasi lintas daerah diharapkan mampu menciptakan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang terintegrasi dan berkelanjutan.