REDAKSI8.COM, MEDAN – Terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) parkiran di Kantor Disdukcapil Kota Medan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Pemuda MAS Sumatera Utara (DPW PPM SUMUT) Zulfahri Tambusai, meminta Walikota Bobby Nasution mencopot jabatan Kadisdukcapil Kota Medan.
Sebab kata aktivis mahasiswa Sumatera Utara itu, Walikota sudah memerintahkan Dinas yang bersangkutan untuk menghapuskan aktivitas dugaan pungli E-Parkir.
Pernyataan tersebut baginya sebagai bukti upaya memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Medan, Senin (5/4/2024)
Akan tetapi menurut Zulfahri Tambusai, Dinas yang bersangkutan tetap mengindahkan perintah Walikota Medan.
“Arahan dari Walikota Medan saja tidak diindahkannya apalagi menjalankan amanah yang telah diberikan masyarakat kepadanya, seolah-olah tidak dijalankan,”keluh pria yang akrab disapa Bang Fahri.
Dari peliknya masalah tersebut, pihaknya meminta Walikota Medan Bobby Nasution menindak tegas Kadisdukcapil Kota Medan dengan mencopot yang bersangkutan dari jabatannya.
Pun, jika aspirasi unjuk rasa pihaknya yang sudah dilaksanakan dua kali itu belum ada tanggapan, dia memastikan akan menggelar aksi yang sama di depan Kantor Walikota Medan.
“Jika sekiranya aspirasi kami tidak didengarkan dan disikapi dengan semestinya, akan kami pastikan aksi unjuk rasa ke empat kami di Kantor Walikota Medan. Jumlah massa yang lebih besar,” ucapnya.
Diketahui, Walikota Medan telah menyuarakan perlawanan terhadap pungutan liar pada Selasa (2/4/2023) lalu.
Tiga hari pasca itu pihak Dpw Ppm Sumut melaksanakan aksi unjuk rasa yang turut dihadiri oleh Kadisducapil Kota Medan, Baginda P. Siregar beserta jajarannya.
Namun yang disaksikannya, Kadisdukcapil Kota Medan seakan tutup mata dengan persoalan yang terjadi dan tidak menyikapi aspirasi yang disampaikan oleh pihaknya.
“Bahkan jelas didepan mata Kepala Dinas itu terjadi pungutan liar parkir yang tidak menerapkan E-Parking ketika kami mempersoalkan tindakan itu,”cetusnya.
Malahan lebih jauh kata Bang Fahri, Kepala Dinas Baginda P. Siregar membuang wajahnya terhadap tindakan yang ada di hadapannya.
“Justru penjabat dinas lainnya melihat para juru parkir seakan memberikan isyarat untuk segera beranjak dari Kantor Disdukcapil Kota Medan itu,” pikirnya.