Siapa bilang, Indonesia hanya memiliki dua musim, Selain musim hujan dan kemarau, ada juga musim buah. Musim Buah tentunya adalah musim yang paling ditunggu tunggu oleh pencinta buah, Musim buah terjadi karena pengaruh iklim dan letak astronomis Indonesia. Ada buah yang tumbuh di satu musim, beberapa buah lainnya tumbuh di sepanjang musim.
Kondisi tersebut tentunya menghadirkan bermacam jenis buah yang berbeda. Buah-buahan di Indonesia memiliki siklus pertumbuhan yang teratur sehingga dapat diprediksi kehadirannya.
Di Kabupaten Banjar salah satunya, musim buah tahun ini tidak sama dengan tahun tahun lalu, banyak tanaman lokal yang dulu kurang terekspos, sekarang mulai dimunculkan oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
Contohnya adalah durian, cempedak, kapul, jantik-jantik, mundar, manggis, maritam serta ramania. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjar berencana menanam dan merawat pohon lokal itu di pekarangan belakang kantor agar tanaman tersebut bisa dibudidayakan.
Buah-buahan lokal perlu dikembangkan dan dibudidayakan untuk kedepan, apalagi masyarakat terlihat antusias yang tinggi serta ada kesadaran kolektif dari warga yang menyukai tanaman buah lokal tersebut. Kepedulian dengan produk lokal tersebut beriringan dengan musim buah yang tahun ini paling semarak dari tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjar HM Fachry, saat acara di Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar mengatakan pihaknya akan menanam pohon buah tersebut di belakang pekarangan kantor.
Ia pun mengajak warga agar membiasakan menanam pohon buah di pekarangan serta memanfaatkan lahan kosong. Pasalnya, tanaman tersebut bisa dinikmati tiap musim buah setahun sekali. Harapannya, buah lokal yang hampir langka tersebut kembali semarak setiap musim buah.
Bupati Banjar H Khalilurrahman mendukung inisiatif warga serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Banjar yang mencoba mempertahankan serta menghidupkan lagi buah lokal.
“Tidak semua warga Banjar yang mengenal buah-buahan lokal, kendati mereka lahir dan besar di Banjar, tentu ini kabar gembira, sehingga buah aneka rasa itu tetap lestari di bumi serambi mekah,” ucap Bupati Banjar.