REDAKSI8.COM, BANJAR – Prestasi membanggakan kembali diraih Kabupaten Banjar di panggung nasional. Berdasarkan hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pengendalian Gratifikasi yang dirilis pada 3 Mei 2025 melalui laman resmi Instagram, Pemerintah Kabupaten Banjar mencetak skor fantastis: 95,6 poin, menempatkannya sebagai daerah ke-5 terbaik se-Indonesia dalam pengendalian gratifikasi.
Capaian ini bukan sekadar angka, melainkan hasil dari serangkaian aksi nyata dalam membangun budaya birokrasi yang bersih dan berintegritas. Sejak 2021, Kabupaten Banjar telah menetapkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2021 sebagai landasan hukum dalam upaya pencegahan gratifikasi. Regulasi ini menjadi pondasi kuat dalam mendorong perilaku antikorupsi di setiap lini pemerintahan.
Tak berhenti di situ, pesan-pesan pengendalian gratifikasi gencar disuarakan melalui spanduk, banner, dan media promosi lainnya. Sosialisasi yang menyasar seluruh kalangan dari aparatur hingga masyarakat luas terus digencarkan melalui Unit Pemberantasan Pungli (UPP Saber Pungli), termasuk melibatkan pelaku usaha sebagai mitra strategis pencegahan.
Sebagai bagian dari penguatan kapasitas, ASN di lingkungan Pemkab Banjar juga mengikuti e-Learning yang dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman tentang gratifikasi dan etika pelayanan publik.
Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Banjar juga telah menyusun daftar titik rawan gratifikasi dan merancang strategi mitigasi risiko, terutama di sektor pelayanan publik. Tak hanya mengidentifikasi potensi, pemerintah juga aktif melaporkan setiap penerimaan maupun penolakan gratifikasi kepada lembaga terkait.
Sebagaimana diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, setiap penerimaan gratifikasi yang berpotensi konflik kepentingan harus dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gagal melaporkan bisa berujung pada konsekuensi hukum yang berat, baik secara administratif maupun pidana.
Prestasi ini membuktikan bahwa Kabupaten Banjar bukan hanya serius dalam pelayanan, tapi juga dalam menegakkan nilai-nilai integritas. Menjadi yang kelima terbaik nasional adalah pencapaian, namun menjaga komitmen di tengah tantangan adalah kemenangan yang sesungguhnya.
