REDAKSI8.COM, BANJAR – Upaya Kabupaten Banjar dalam menurunkan angka stunting mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Hal ini ditandai dengan kunjungan lapangan Pre-Implementation Support Mission yang digelar oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas di Qin Hotel Banjarbaru, Rabu (14/5/2025).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, yang diwakili oleh Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Farhanie. Turut hadir jajaran Bappenas, Bank Dunia, serta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) nasional.
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, Diah Lenggogeni, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik baik yang telah dilakukan Kabupaten Banjar dalam program percepatan penurunan stunting.
“Banjar menjadi lokus karena dianggap berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan. Kunjungan ini juga untuk melihat langsung dukungan mitra pembangunan serta sistem tata kelola lintas sektor yang dijalankan,” ujar Diah.
Dalam sambutannya, Gubernur H. Muhidin menekankan bahwa kebijakan penurunan stunting harus diwujudkan dalam bentuk aksi nyata yang menyentuh langsung permasalahan mendasar di masyarakat.
“Kendala seperti akses makanan bergizi, pola asuh anak yang kurang tepat, pernikahan dini, hingga buruknya sanitasi harus menjadi perhatian serius. Jangan biarkan kendala berlarut. Lakukan evaluasi dan tindak lanjut secara cepat dan tepat,” tegasnya melalui Farhanie.
Wakil Bupati Kabupaten Banjar Said Idrus Al Habsyi melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ikhwansyah, menyampaikan bahwa capaian Kabupaten Banjar tidak lepas dari peran aktif berbagai pihak.
“Keberhasilan ini bukan kerja pemerintah daerah semata, tapi hasil kolaborasi lintas sektor. Kunjungan ini menjadi momentum evaluasi untuk melangkah lebih baik ke depan,” katanya.
Kegiatan kunjungan lapangan yang berlangsung selama tiga hari (14–16 Mei 2025) akan difokuskan di dua lokasi: Kelurahan Bincau dan Kecamatan Martapura Timur. Di sana, para peserta akan mengamati langsung pelaksanaan intervensi gizi spesifik dan sensitif, serta keterlibatan masyarakat dalam penanganan stunting.
Melalui kunjungan ini, diharapkan lahir rumusan pedoman monitoring dan evaluasi yang lebih adaptif dan berdampak, yang nantinya akan digunakan secara nasional.
Kementerian PPN/Bappenas bersama Bank Dunia melihat Banjar sebagai simbol harapan bahwa penurunan stunting bisa dilakukan, bahkan di daerah yang menghadapi keterbatasan sumber daya.
Kabupaten Banjar kini bukan hanya menjadi pusat perhatian, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
