REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Setelah renovasi tahap pertama Kolam Renang Idaman Banjarbaru selesai, publik sempat mempertanyakan fasilitas jump start atau alat untuk membantu para perenang memulai perlombaan maupun latihan agar meluncur seefisien mungkin.

Berdasarkan pantauan di lapangan, alat itu memang belum terlihat terpasang, namun bukan hilang, melainkan sengaja tidak dipasang untuk penggunaan sehari-hari.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarbaru, Nina Aprodita mengatakan, proyek renovasi kolam renang Idaman masih dalam masa pemeliharaan kontraktor selama satu tahun.

“Kalau ada kekurangan, misalnya retak, baut longgar, atau perlengkapan yang belum terpasang, itu masih tanggung jawab kontraktor. Jadi tidak ada yang merugikan keuangan negara,” ujarnya, Selasa (9/9/25).
Nina menekankan, khusus untuk jump start, pemanfaatannya diperuntukan hanya saat perlombaan resmi para atlet.
“Itu bukan konsumsi umum. Jump start dipasang hanya pada saat atlet berlomba. Kalau setiap hari dipasang cepat rusak,” jelasnya.
Keputusan tersebut katanya sudah dibicarakan bersama pihak Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Diasporabudpar) Kota Banjarbaru.
“Karena kolam renang Idaman punya dua fungsi, yaitu pembinaan atlet dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Jadi fasilitas jump start harus dijaga agar usia pakainya panjang,” terangnya.
Itu semua sebagai salah satu upaya untuk menjaga kualitas bahan jump start tetap bagus, sebab jika terkena panas dan hujan secara terus-menerus rentan rusak.
“Barang apapun, semahal apapun, kalau dipakai tanpa jeda pasti rusak. Jadi makanya kita putuskan jump start hanya digunakan saat lomba berlangsung,” tandasnya.