REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Demi mencegah penyebaran penyakit pada hewan kurban, dan keamanan pangan khususnya daging kurban yang didistribusikan di wilayah Kota Banjarbaru, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), Kota Banjarbaru akan melaksanakan berbagai langkah pengawasan guna memastikan pelaksanaan kurban berjalan dengan baik dan aman.
Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, DKP3, Kota Banjarbaru, Drh Yohana Kriswinantu, katanya ketersediaan hewan kurban di Banjarbaru dalam kondisi yang mencukupi.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, total hewan kurban mencapai 4.158 ekor. Rinciannya, Sapi sebanyak 2.346 ekor dan Kambing 1.812 ekor.
Kisaran harga Sapi dari Rp14 juta sampai Rp23 juta. Sedangkan Sapi Limousin Jantan Rp30 juta hingga Rp80 juta, dan Kambing Rp3 juta sampai Rp5 juta per ekor.
“Berdasarkan data tahun kemarin pemotongan ada 1.200 ekor untuk sapi, dan Kambing sekitar 700 ekor, jadi untuk ketersediaan tahun ini mencukupi,” ujarnya. Rabu (22/5/24).
Adapun langkah-langkah yang disiapkan DKP3 Banjarbaru menghadapi Hari Kurban, diantaranya melaksanakan pendataan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, baik itu Sapi maupun Kambing.
Kemudian, pendataan hewan kurban di mesjid-mesjid yang melaksanakan pemotongan hewan kurban di wilayah Kota Banjarbaru.
Selanjutnya, pada hari penyembelihan hewan kurban, pihaknya akan mengerahkan semua staf dibidang peternakan dan penyuluh ke lapangan untuk mengawasi pemotongan hewan kurban di setiap masjid.
“Apabila ditemukan organ dalam ternak ada cacing hati atau daging yang tidak layak konsumsi,” ucapnya.
Yohana mengingatkan, kepada warga Banjarbaru untuk tetap berhati-hati dan harus waspada dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, seperti Sapi, Kambing, dan lainnya.
“Kami mengharapkan baik itu petani maupun pedagang ketika mendatangkan ternak dari luar tolong laporkan ke kami untuk diperiksa, kalau perlu kami vaksin PMK, karena melihat kondisi seperti sekarang ini ada tren kenaikan kasus PMK,” harapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan melaksanakan pengecekan pada kesehatan hewan kurban secara langsung dengan mendatangi tempat-tempat penjualan Sapi atupun Kambing.
Karena menurutnya, Kota Banjarbaru adalah tempat penampungan Sapi terbesar di Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Seperti daerah Martapura dan daerah sekitar mengambil di Banjarbaru. Jadi kami mencek kesehatannya di penampungan-penampungan apabila sehat maka siap untuk dipasarkan,” tukasnya.
“Nantinya kami juga keliling ke mesjid-mesjid untuk melihat pemotongan dan kelayakan konsumsi dagingnya,” pungkasnya.