REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar Seminar Nasional ke-10 dan Internasional ke-2, di Ballroom Grand Qin Hotel Banjarbaru, Sabtu (5/9/24).
Seminar tersebut bertajuk ‘Akselerasi Tranformasi Perikanan Berkelanjutan dalam Mendukung Sustainable Development Goals 4.1’, yang dirancang untuk menjadi platform kolaboratif bagi akademisi, peneliti, serta praktisi industri perikanan dan ilmu kelautan dari beberapa dunia.
Ketua Pelaksana, Nursalam menyampaikan, jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan seminar kurang lebih sebanyak 250 orang, terdiri dari presenter, non presenter, dosen, dan mahasiswa, serta tamu undangan.
Adapun 97 orang presenter pemakalah berasal dari berbagai instansi dan perguruan tinggi dalam maupun luar negeri, yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, Faculty of Fisheries and Food Science, University Malaysia Terengganu, Malaysia, University of the Philippines-Visayas, Philippines.
“Seminar akan berlangsung secara hybrid, dikarenakan sebagian presenter dan non presenter berhalangan hadir secara langsung, sehingga panitia mengakomodasi kehadiran mereka secara online,” katanya.
Nursalam menjelaskan, panitia akan memberikan penilaian untuk kategori Best Presenter pada masing-masing kelas sebanyak 3 orang, kemudian Best Poster 3 orang, dan kategori Favorite Poster 1 orang.
“Kami juga menyampaikan bahwa semua makalah yang disajikan akan diterbitkan prosiding seminar nasional dan prosiding internasional,” ujarnya.
“Selain itu, panitia akan memfasilitasi pemakalah yang ingin mempublikasi makalahnya pada jurnal yang terakreditasi SINTA 4 dan SINTA 2 maupun IOP (Institut Of Physic) Publishing, tentu setelah memenuhi syarat manuscript melalui proses review,” tambahnya.
Lebih jauh, untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran terkait pengelolaan berkelanjutan, maka akan ada kunjungan (field trip) ke Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak pada hari Minggu (6/9/24) besok.
“Jadwal dan teknis keberangkatan akan disampaikan kemudian oleh panitia pelaksana. Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mensukseskan acara ini, khususnya rekan-rekan panitia yang bekerja keras dari awal hingga akhir,” ungkapnya.
Hal tersebut dilakukan karena sektor perikanan dan kelautan saat ini berada di persimpangan kritis, dan sangat terdampak atas terjadinya perubahan iklim, eksploitasi berlebihan, serta kerusakan lingkungan.
Disisi lain, sektor ini penting bagi ketahanan pangan, perekonomian dan penghidupan jutaan orang diseluruh dunia.
Bahkan, ini juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-14 yang berfokus pada pelestarian ekosistem laut dan pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.
“Hal ini didasari atas kesadaran akan pentingnya perubahan mendasar terhadap cara pandang kita dalam mengelola sumber daya perikanan dan kelautan kedepan agar tetap berkelanjutan,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ULM, Dr. Ir. Haji Untung Bijaksana mengatakan, untuk menuju kelas dunia maka university tentunya harus berkaloberasi bersama pihak-pihak lain yang memberikan kontribusi.
“Yang kita undang hari ini datang semua dan ULM untuk word kelas university itu harus berkaloberasi, tidak mungkin beban 611 hektare itu ke fakultas perikanan saja, jadi harus ada pihak-pihak lain yang juga memeberi kontribusi,” ucapnya.
Untuk itu, ada 5 prioritas pembangunan kelatuatan yaitu penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pembangunan budidaya laut, pesisir dan tawar, pengelolaan sampah laut, pengelolaan berkelanjutan pesisir, serta pulau kecil.
“Memang benar ada 5 prioritas, kita pun mengacu kesana, jadi parsial-parsial apa yang di daerah dan di pusat itu yang sama-sama kita jalankan,” tandasnya.