REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menggelar kegiatan sosialisasi penguatan pencegahan korupsi di Ballroom Hotel Novotel, Kota Banjarbaru, Selasa (10/12/24).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman seluruh jajaran pegawai di lingkup Pemko Banjarbaru tentang pentingnya pemberantasan asumsi dan kepatuhan dalam menjalankan tugas.
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin menegaskan kepada seluruh pegawai Aparat Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota agar bisa menjauhi hal-hal yang mengakibatkan perilaku korupsi.
“Korupsi itu bukan hanya soal penyalahgunaan keuangan, tetapi juga persoalan kebijakan,” tegasnya.
Kendati demikian, ada dua yang pihaknya tekankan, yakni berkaitan dengan tata kelola keuangan dan tata kelola administrasi.
Sehingga, diingatkan kembali pada para ASN, para pelaku pengambil kebijakan, pelaku penata keuangan supaya berhati-hati dalam mengambil tindakan-tindakan maupun tindakan yang bisa mengakibatkan kerugian negara.
“Artinya kita ingin memperbaiki untuk lebih baik lagi berkaitan tata kelola keuangan termasuk juga dalam rangka mengambil kebijakan, jangan sampai mengelola keuangan ini malah menyebabkan kerugian negara,” ujarnya.
Oleh sebab itu, setiap kegiatan maupun program yang besar terutama yang bentuknya prioritas, pihaknya selalu melibatkan pendampingan para Aparat Penegak Hukum (APH), baik dari Polres, Kejaksaan dan pihak lain yang terkait.
“Intinya semua rawan, makanya kita pengawasan dan mengingatkan kembali karena tidak semua bidang bisa diawasi oleh inspektorat, Wali Kota dan lain-lain. Maka kita mengingatkan agar tidak ada korupsi di Kota Banjarbaru,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Inspektorat, Rahmat Taufik mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi peserta sosialisasi dalam penguatan dan meningkatkan pemahaman dalam pencegahan serta pemberantasan korupsi di Kota Banjarbaru.
“Selain itu juga untuk meningkatkan integritas dan membentuk sikap dan budaya antikorupsi bagi peserta sosialisasi,” ucapnya.