Menanggapi itu, Eddy Yulianto, S.Pd., M.AP. Ketua Fraksi PDI Perjuangan berharap, agar siapa pun jangan tergesa-gesa mengaitkan kebijakan kepala daerah atau Pemkab Balangan sekarang dengan politik.
Menurutnya, sementara ini pegang saja dulu apa yang jadi alasan pihak sekretariat daerah, seperti yang disampaikan dalam RDPU lalu.
Seperti, kondisi kemampuan anggaran daerah sekarang dan adanya evaluasi terhadap surat kontrak kerjasama itu. Ia tetap yakin, tidak akan ada pihak yang dirugikan.
“Saya sangat berharap sekarang ini, kita sama-sama saling mendukung kepala daerah yang terpilih dan sah. Jika, masih saja ada yang merasa pendukung A, dan merasa sebagai pendukung B, maka ini akan menghambat penyelenggaraan pemerintahan ke depan,” ucapnya.
Untuk informasi tambahan, PDI Perjuangan Kabupaten Balangan, merupakan Parpol yang tergabung dalam koalisi pengusung pasangan Abdul Hadi – Supiani (HAS) menantang petahana, Ansharuddin berpasangan dengan Muhammad Noor Iswan (Anis), pada Pilkada Balangan 2020 lalu.
Sementara, anggota Komisi I, DPRD Kabupaten Balangan Syahbuddin, S.Sos.I., MM. Saat dihubungi via whatsaap, mengaku juga berharap situasinya berjalan kondusif.
Menurutnya, kebijakan pemerintah atas dirumahkannya para tenaga kontrak dan sejumlah karyawan lepas itu tidak perlu dikaitkan dengan politik.
Bahkan, pihaknya sudah meminta pihak eksekutif agar segera menyusun langkah solusi, berupa regulasi terkait tenaga security yang sekarang dirumahkan itu.
“Agar beritanya tidak simpang siur dan juga kita tidak tergesa dalam mengambil sebuah keputusan,” katanya kepada redakai8.com Sabtu (30/7/2021) kemarin.
Menurutnya, para security bersama pihak eksekutif dapat kembali duduk bersama dalam rapat dengar pendapat lagi.
Itu dilalukan, agar persoalan terkait kejelasan nasib para tenaga kontrak security yang dinilai belum memeiliki kejelasan itu dapat segera selesai.
“Silakan bapak-bapak security bersurat kembali ke dewan. Agar bisa di jadwalkan kembali rapat RDP bersama anggota DPRD,” ujarnya.
Dugaan Adanya Unsur Politik, Pj Sekda Jangan Ikut Membantah