Acara pembukaan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, yang diwakili oleh Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Farhanie, bersama perwakilan Kementerian, Lembaga, mitra pembangunan, serta Bank Dunia.
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Diah Lenggogeni, mengungkapkan bahwa Kabupaten Banjar dipilih sebagai lokasi kunjungan karena dinilai berhasil dalam menurunkan angka stunting. Kunjungan ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik-praktik terbaik dalam pelaksanaan program, serta mengenali hambatan dan tantangan yang dihadapi di lapangan.
“Selain itu, kami juga ingin melihat langsung dukungan mitra pembangunan, mekanisme pelaksanaan, dan koordinasi lintas sektor. Semua ini penting untuk penyusunan pedoman monitoring dan evaluasi yang lebih efektif,” ujar Diah dalam paparannya.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Farhanie, Gubernur Kalsel H. Muhidin menyampaikan apresiasi terhadap upaya Kabupaten Banjar dan menegaskan pentingnya konsistensi dalam penanganan stunting.
“Kita harus mempercepat kebijakan menjadi aksi nyata. Permasalahan seperti akses makanan bergizi, pola asuh anak, pernikahan usia dini, hingga sanitasi buruk, harus terus menjadi fokus penanganan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar kendala yang ditemukan tidak dibiarkan berlarut-larut. “Lakukan evaluasi, koordinasi, dan konsultasi secara cermat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Senada dengan itu, Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al Habsyi melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ikhwansyah, menekankan bahwa keberhasilan Kabupaten Banjar merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak.
“Melalui kunjungan ini, kami akan terus mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan untuk memperkuat langkah ke depan,” katanya.
Kegiatan kunjungan lapangan ini akan berlangsung selama tiga hari, dari 14 hingga 16 Mei 2025, dengan mengunjungi dua lokasi utama: Bincau dan Martapura Timur.