REDAKSI8.COM, BANJARMASIN – Dalam suasana penuh semangat dan harapan, Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kalsel Tahun 2025 yang digelar megah di Mahligai Pancasila, Kamis (24/04/2025).
Di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha hingga masyarakat sipil, Gubernur membeberkan lima program prioritas pembangunan untuk mewujudkan Banua yang semakin maju dan berdaya saing.
Kelima program prioritas tersebut mencakup:
1. Penguatan Sumber Daya Manusia Unggul dan Berbudaya
2. Peningkatan Infrastruktur Dasar dan Konektivitas Wilayah
3. Pengembangan Ekonomi Berbasis Sektor Unggulan dan Investasi
4. Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Mitigasi Bencana
5. Reformasi Tata Kelola Pemerintahan yang Fokus pada Pelayanan Publik
Dalam sambutannya, Gubernur H. Muhidin menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun program yang sejalan dengan potensi dan kebutuhan lokal.
“Pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal manusia yang unggul dan mampu bersaing secara global. Kita ingin Banua tumbuh secara seimbang, berkelanjutan, dan inklusif,” tegas beliau.
Musrenbang tahun ini dihadiri langsung Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman, serta Penjabat Sekdaprov Muhammad Syarifuddin. Dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, Gubernur bahkan mengajak Wagub membacakan pantun penutup sebagai penyejuk forum.
Tak hanya berbicara soal rencana, Gubernur juga mengungkap berbagai capaian membanggakan sepanjang tahun terakhir:
– Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel meningkat menjadi 75,19, melampaui rata-rata nasional.
– Pertumbuhan Ekonomi tumbuh sebesar 5,05 persen.
– Indeks Kualitas Lingkungan Hidup tercatat 75,7, menunjukkan komitmen pada pembangunan berkelanjutan.
– Angka Pengangguran dan Kemiskinan masing-masing turun menjadi 4,2% dan 4,11%—menjadikan Kalsel sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah kedua di Indonesia.
– Gini Rasio menurun dari 0,313 (2023) menjadi 0,302 (2024), menandakan berkurangnya kesenjangan pendapatan.
– Predikat WTP dan SAKIP A, membuktikan tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan transparan.
Gubernur juga menyampaikan langkah ke depan termasuk dorongan pada hilirisasi industri, digitalisasi UMKM, pembangunan infrastruktur konektivitas seperti jalan lintas, jembatan strategis, stadion internasional, serta rumah sakit dan posyandu modern.
“Banua akan terus bergerak menuju ekonomi hijau dan transformasi digital. Kita ingin masyarakat merasakan langsung dampak pembangunan, dari kota hingga pelosok,” ujar Gubernur dengan penuh optimisme.
Wamendagri Bima Arya turut memberikan sorotan penting soal pelayanan publik dan mendorong semua daerah lebih aktif berpartisipasi. Ia juga menyayangkan masih adanya kepala daerah yang belum hadir langsung dalam forum strategis ini.
Musrenbang kali ini dihadiri lebih dari 400 peserta lintas sektor. Selain arahan langsung, sejumlah narasumber dari kementerian juga hadir secara daring, membahas isu pembangunan dari berbagai perspektif nasional.
Kepala Bappeda Kalsel Ariadi Noor menjelaskan, Musrenbang bukan sekadar formalitas, melainkan ruang terbuka untuk menyempurnakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026, yang menjadi jembatan menuju RPJMD 2025-2029.
“Musrenbang ini milik kita semua, demi Banua yang lebih baik,” tutup Ariadi. (Sumber Warta Wasaka).

