REDAKSI8.COM – Grand Final Festival Bacatuk Dauh tahun 2023 yang di gelar di lapangan Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura diikuti oleh 9 tim yang berhasil lolos pada babak penyisihan yang dilaksanakan selama 3 hari yang dilaksanakan pada 20 Maret 2023 – 22 Maret 2023.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar melalui Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar yang rutin dilaksanakan setiap bulan Ramadhan untuk melestarikan tradisi orang Banjar.
Grand Final Festival Bacatuk Dauh dilaksanakan pada malam 21 Ramadhan 1444 Hijriah atau malam selikur dan juga bertepatan dengan tanggal 11 April 2023 dan dihadiri oleh wakil Bupati Kabupaten Banjar Said Idrus Al Habsyi sekaligus dibuka oleh wakil Bupati Kabupatn Banjar dan didampingi oleh Kepala Dinas Disbudporapar Kabupaten Banjar Haris Rifani, Kepada Kejaksaan Negeri Martapura Bardan.
Selain itu juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Masruri, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah, Bendahara PCNU Kabupaten Banjar Ustadz Muhammad HR.
Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar Haris Rifani menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan dalam rangka melestarikan kebudayaan atau tradisi dalam menyambut bulan suci ramadhan dan juga hari Raya Idul Fitri.
“Grand Final Festival Bacatuk Dauh dilaksanakan selama satu malam dan diikuti oleh 9 grup dari hasil babak penyisihan yang dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan dan finalnya pada malam ini 21 Ramadhan,” ungkapnya.
Haris Rifani menjelaskan bahwa malam ini merebutkan total hadiah sebesar 34 juta rupiah dan juga tropi serta piala bergilir yang akan diperebutkan oleh 9 grup yang berhadir pada malam ini.
Wakil Bupati Kabupaten Banjar Said Idrus Al Habsyi mengatakan bahwa kegiatan bacatuk dauh ini bukti nyata pemerintah Kabupaten Banjar untuk melestarikan budaya Banjar.
“Tradisi memukul beduk atau becatuk dauh, yang dulunya sering diperdengarkan di masjid dan mushalla sebagai pertanda masuknya waktu sholat, kini telah mulai terpinggirkan. Sirine telah menggantikan peran beduk dalam banyak tempat. Oleh karena itu, kita perlu mengenang kembali nilai dan makna dari tradisi ini, serta menjaga agar tidak dilupakan di masa yang akan datang,” ungkapnya
Penampilan yang pertama dari grup Annadhir Junior dari Murung Kenanga dilanjutkan oleh grup Islahul Ummah dari Murung Kenanga dan grup Syahab Islahul Ummah dari Murung Masjid dan grup Al Banjari dari Murung Kenanga,
Kemudian dilanjutkan oleh grup Darul Muflihin dari Karangan Putih Keraton, Al Ishlah dari Air Santri Murung Kenanga, Baitul Huda dari Pekauman, Arraudhah Senor dari Desa Telok Selong Ilir dan Grup Al Munir dari Tunggul Irang Seberang.
Grand Final Festival Bacatuk Dauh ini disaksikan oleh ribuan penonton yang memadati Lapangan Cahaya Bumi Selamat Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
Juara I Baitul Huda dari Pekauman, Juara II Al Munir dari Tunggul Irang Seberang II, Juara III bAl Banjari dari Murung Kenanga, Harapan I Islahul Ummah dari Murung Kenanga harapan II Syahab Islahul Ummah dari Murung Masjid dan Harapan III Al Ishlah dari Air Santri Murung Kenanga.
Adapun juara busana adalah grup Darul Muflihin dari Karangan Putih Keraton, Juara Papurut adalah Arraudhah Senor dari Desa Telok Selong Ilir dan juara pelestari adalah Annadhir Junior dari Murung Kenanga.