REDAKSI8.COM, BANJAR – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar ada mempunyai beberapa inovasi, salah satunya adalah “Gerbang KaKaPayu” yang meruapkan Gerakan Pengembangan Kawasan Kampung Papuyu di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan yang di gagas oleh Bandi Chairullah, S.Pi, MS
Inovasi Gerbang Kakapayu ini untuk bagaimana mengembangkan kawasan kampung Papuyu di Kabupaten Banjar untuk menjaga kelestarian jenis ikan spesifik lokal, selain itu juga untuk meningkatkan produksi ikan papuyu dengan hasilnya juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Bandi Chairullah, S.Pi, MS, sampai saat ini, inovasi ini sudah menggerakan Kelompok Pembudi daya Ikan (Pokdakan) di dua kecamatan di Kabupaten dengan 10 desa di Kabupaten Banjar dalam rangka mengembangan kawasan kampung Papuyu secara berkelanjutan.
“Budidaya ikan Papuyu ini sudah jalan di 10 desa di dua Kecamatan di Kabuoaten Banjar yaitu Kecamatan Karang Intan, Kecamatan Martapura Barat dengan pembudidayaan ikan Papuyu sudah berjalan sekitar 4 bulan,” ungkap Bandi Chairullah.
Bandi Chairullah menjelaskan bahwa inovasi ini dibuat berdasarkan kebijakan pembangunan perikanan di Indonesia ke depan lebih ditekankan pada pengendalian perikanan tangkap, pengembangan budidaya perikanan dan peningkatan nilai tambah secara terpadu berbasis masyarakat.
Pendekatan pembangunan ekonomi wilayah pedesaan diimplementasikan secara terpadu melalui kebijakan prioritas pembangunan kampung-kampung sentra budi daya perikanan berbasis kearifan lokal.
Kampung Budidaya
Dalam rangka pelaksanaan kawasan kampung papuyu tersebut, telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2023 tentang Kampung Perikanan Budidaya.
Kebijakan pengembangan perikanan budidaya pada kawasan kampung papuyu bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan lokal yang bernilai strategis (sustainability), membuka peluang kerja (work opportunity), dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (prosperity) pembudi daya ikan kecil.
Sektor perikanan Kabupaten Banjar memberikan kontribusi yang relatif besar pada sektor pertanian secara umum. Komoditas perikanan yang dihasilkan tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat lokal, namun juga hingga ke Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan, bahkan dikirim ke Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Timur.
Budidaya Ikan di Kabupaten Banjar
Berdasarkan data teknis tahun 2017 potensi perikanan budidaya di Kabupaten Banjar mencapai 871,27 km2 dengan produksi budidaya 58.041,78 ton, dan jumlah pelaku usaha pembudidaya ikan 2.180 orang, (Dinas Perikanan Kabupaten Banjar 2020).
Pada tahun 2023 terjadi penurun produksi budidaya perikanan 52.207 ton. Adapun potensi lahan perikanan budidaya kampung papuyu 14,77 hektar, dan baru termanfaatkan sekitar 4,93 hektar dengan produksi rata-rata kurang lebih 1 ton.
Sistem pengelolaan perikanan merupakan sistem yang kompleks, menyangkut kelestarian sumber daya ikan, keberlanjutan lingkungan yang menjadi habitat sumber dayanya, kesejahteraan para pihak pengguna sumber daya ikan, dan kebijakan pemerintah.
Kampung Papuyu
Kabupaten Banjar memiliki satu kawasan kampung papuyu yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Banjar Nomor 188.45/207/Kum/2024 tentang Penetapan Pengembangan Kampung Papuyu Sebagai Kawasan Perikanan Budi daya Air Tawar Berbasis Potensi Ikan Lokal.
Ikan papuyu juga dikenal sebagai ikan betok merupakan komoditas spesifik lokal yang digemari oleh masyarakat khususnya di Kalimantan, dengan harga pasar yang relatif tinggi yaitu berkisar antara Rp.40.000 – Rp. 80.000 per kilogramnya.
Selain itu preferensi konsumen terhadap ikan lokal yang cukup baik, sehingga ikan papuyu ini bisa menjadi jawaban akan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Banjar.
Ikan papuyu merupakan salah satu komoditas ikan yang bernilai ekonomis strategis untuk dikembangkan di Kabupaten Banjar. Sementara produksi ikan papuyu hanya berasal dari hasil tangkapan di alam, dan tergantung pada musim.
Kebiasaan masyarakat lokal pada musim puncaknya sering terjadi penangkapan yang berlebihan (over exploited). Selain itu alih fungsi lahan pertanian, dan rawa, juga mengakibatkan terjadinya degredasi ekosistem habitat ikan papuyu.
Sampai dengan tahun 2023 baru terbentuk 2 (dua) kelompok pembudi daya ikan papuyu di desa Karang Intan Kecamatan Karang Intan. Kegiatan kelompok pembudidaya ikan papuyu ini mulai dari perbenihan sampai dengan pembesaran sudah mereka kuasai.
Namun dikarenakan minimnya pendanaan, untuk pembinaan, dan pelatihan dalam rangka mendorong akses informasi pengetahuan, teknologi, dan, akses permodalan, mengakibatkan terhambatnya pengembangan kawasan kampung papuyu tersebut.
Adapun rencana aksi Gerakan Pengembangan Kawasan Kampung Papuyu pada tahun 2024 ini, akan ditingkatkan jumlah kelompok pembudi daya ikan papuyu menjadi 10 kelompok yang tersebar di Kecamatan Karang Intan sebanyak 7 (tujuh) desa, dan di Kecamatan Martapura Barat terdiri dari 3 (tiga) desa.
Implementasi pengembangan kawasan kampung papuyu di Kabupaten Banjar, perlu dilakukan peningkatan baik sumber daya manusianya, maupun bantuan sarana prasana bagi kelompok pembudidaya ikan papuyu secara bertahap dan berkelanjutan.
Gerakan aksi pengembangan kawasan kampung papuyu dilakukan dengan cara melaksanakan bimbingan teknis terfokus, pelatihan, pembinaan dan pemantauan secara intesif bagi kelompok pembudi daya ikan papuyu.
Harapanya akan terjadi perubahan pola pikir masyarakat pembudi daya ikan kecil lainya untuk mengembangkan budi daya ikan papuyu yang dapat meningkatkan nilai tambah penghasilan keluarga mereka.
Kelompok pembudidaya ikan dari 2 kecamatan yaitu Kecamatan Karang Intan, Kecamatan Martapura Barat. Adapun kelompok yang terpilih dan ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi dan verikasi Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) penerima bantuan.
Setelah kelompok pembudi daya ikan papuyu yang terpilih dan ditetapkan, akan merima bantuan yaitu berupa: benih ikan, pakan dan sarpras pendukung lainya.
Sebelum Kelompok Pembudi daya Ikan (Pokdakan) menerima bantuan, Tim inovasi terlebih dahulu membekali dengan pelatihan teknis terfokus, yaitu tentang budi daya ikan papuyu.
Selain itu, Tim akan melaksanakan pelatihan-pelatihan manajarial kelompok, pembinaan dan pemantaun kelompok secara terjadwal.Masing-masing Pokdakan akan diberikan bantuan yaitu benih ikan papuyu sebanyak 20.000 ekor, pakan ikan dan perlengkapan budi daya lainya.
Setelah rangkaian kegiatan pelaksanaan budidaya ikan papuyu dilaksanakan oleh Pokdakan, mereka mendapat pembinaan dan pemantauan secara intens hingga masa panen.
Selanjutnya secara berkala Tim melakukan koordinasi lintas sektor untuk peningkatan sarana prasarana (akses jalan, listrik, dan informasi, bantuan sarpras bagi penerima manfaat), hingga pengembangan kawasan kampung papuyu dapat tereflikasi kepada masyarakat pembudi daya ikan kecil lainya dengan pengembangan kawasan lebih tersebar ke kecamatan lainnya.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara periodik dilakukan oleh Tim, dan akan dianalisa kelayakan usaha kelompok pembudi daya ikan papuyu tersebut. Selain itu untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul di lapangan, guna memaksimalkan kekuatan/peluang dan meminimalisir kelemahan/ancaman dari persepsi pembudi daya ikan papuyu yang diperoleh, dilakukan analisis metode KEKEPAN/SWOT.
Dari hasil analisis akan dihasilkan strategi untuk memaksimalkan atau meminimalisir dari hasil persepsi kelompok pembudidaya ikan papuyu secara efektif dan efesien.
Cara kerja dan teknis pelaksanaan:
- Mengidentifikasi dan verifikasi calon penerima manfaat (Pokdakan) pembudi daya ikan papuyu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Memberikan Pelatihan Teknis Terfokus bagi penerima Pokdakan dan lainya (Sekolah Lapang Pokdakan)
- Memberdayakan Pokdakan dalam melakukan usaha budida daya pembesaran ikan papuyu dengan pemberian benih ikan papuyu, pakan dan hapa/jaring paranet
- Memberdayakan Pokdakan untuk meningkatkan keterampilan, pengembangan pasar dan jaringan Usaha.
- Pendampingan dan pembinaan kelompok pembudi daya ikan papuyu.
- Melakukan koordinasi lintas sektor untuk peningkatan sarana prasarana (akses jalan, listrik, dan informasi, bantuan sarpras bagi penerima manfaat).
- Melakukan monitoring dan evaluasi.
Gerakan Pengembangan Kawasan Kampung Papuyu merupakan suatu produk ide inovasi yang berdampak postif untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan lokal yang bernilai ekonomis tinggi, sebagai alternatif peluang kerja, membangun ekonomi produktif perdesaan berbasis masyarakat perikanan, dan meningkatkan pendapatan usaha keluarga pembudi daya ikan kecil lainya, serta terwujudnya ketahanan pangan dan gizi masyarakat di Kabupaten Banjar.