REDAKSI8.COM, BANJAR – Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kabupaten Banjar menggelar kegiatan untuk menjaring pelaku ekonomi kreatif generasi muda di Kabupaten Banjar. Kegiatan tersebut digelar di Rumah Banjar Desa Telok Selong Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar, Kamis (8/8/2024).
Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber dari penggiat ekonomi kreatif Kabupaten Banjar Fahrani, S.Pd.I,. M.S.I, Ketua Gekrafs Kalimantan Selatan H Andi Fitri, S.E. M.M, Ketua Gekrafs Kabupaten Banjar Muhammad Ariyandra Abdulah, SM dan juga Ketua Kadin Kabupaten Banjar Firli.
Usia kegiatan tersebut, Fahrani yang merupakan penggiat ekonomi kreatif Kabupaten Banjar sangat menyambut baik dengan gagasan yang dilakukan oleh ketua Gekrafs Kabupaten Banjar untuk menggelar kegiatan diskusi ini terkait dengan ekonomi kreatif di Kabupaten Banjar.
“Kegiatan ekonomi kreatif di Kabupaten Banjar yang dilaksanak hari ini adalah sebagai pembuka di mana kita ingin sharing untuk menjaring anak muda yang punya ide dan gagasan terkait dengan ekonomi kreatif,” ungkap Fahrani.
Fahri menjelaskan bahwa organisasi gerakan ekonomi kreatif tentunya untuk berkembang tidak bisa bekerja sendiri sendiri, maka perlu kerjasama antar pelaku ekonomi kreatif sehingga untuk sistem sebuah ekonomi kreatif bisa berjalan dengan saling mendukung.
“Misal, kita punya event organizer di bidang acara pernikahan. Acara pernikahan ini perlu tenda, perlu sound system, tata rias, catering dan sebagainya. Dengan berkumpulnya komunitas ini, kita bisa mendata sehingga akan terbentuk sistem saling sport dalam bidang usaha usaha kecil yang ada di kabupaten Banjar,” jelasnya.
Fahrani yang juga anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menilai bahwa kelebihan ekonomi kreatif ini adalah ide dan gagasan. Kita ingin memulai dari generasi muda, karena jangka panjangnya itu bisa mulai dari belajar, kerjakan sekarang dan kemudian bisa langsung eksen.
“Kalau kita memulai dari generasi mohon maaf, yang usianya 50 tahun keatas dan sebagaimana, maka berat bagi kita untuk melatih dan membina, kita inginkan gerakan untuk bersama dengan jumlah populasi generasi muda yang sangat banyak saat ini maka potensi itu yang kita ambil,” ucapnya.
“Kita mau membuka lapangan pekerjaan, kita mau bersama berkolaborasi dengan anak anak muda sehingga kita ingin tumbuh bersama. Maka dari komunitas terkecil kalau kita satukan bisa menjadi besar. Makanya kita saling sport,” tambahnya.
Fahrani kembali menjelaskan bahwa dengan bekerja sama maka bisa menekan biaya kalau ada kegiatan. kalau kita sewa satu satu maka kost juga besar, tetapi kalau kita sewa bareng bareng maka bisa lebih murah.
Fahrani selain itu juga berharap dan menginjak adanya peran pemerintah untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Banjar dengan kebijakan.
“Artinya kalau pemerintah kabupaten Banjar punya event atau hajatan maka tolong arah kebijakannya menawarkan produk produk lokal atau tenaga ahli dari daerah kita sendiri sehingga anak muda kita bisa berkembang, bisa bekerja sama sehingga bisa mengurangi pengguran di Kabupaten Banjar,” tutur.
Ia juga menambahkan, selain itu juga, dengan kebijakan tersebut siklus usaha juga lebih bagus karena saling dukung baik bidang kuliner atau semacamnya.
Sementara itu, Ketua Gekrafs Kabupaten Banjar, Muhammad Ariyandra Abdullah melanjutkan, Rumah Banjar menjadi salah satu tempat forum untuk berbagi ide dan gagasan. Pasalnya, kesenian Kabupaten Banjar kental akan hal kreatifitas dalam pengembangan diri.
“Maka dari itu, Gekrafs sendiri sedang melestarikan peninggalan budaya Banjar. Anak muda yang kreatif di Kabupaten Banjar harus mengenal budaya dan sejarahnya,” imbuhnya.
Ia pun menambahkan, Gekrafs mempunyai banyak program bersama teman – teman pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Banjar. “Kami akan memberikan wadah dan tempat kreatif kepada Gen Z, agar bisa saling bahu membahu untuk membangun ekonomi kreatif di Kabupaten Banjar,” pungkasnya.
Senada, Ketua Gekrafs Kalimantan Selatan, Andi Fitri menjelaskan, ekonomi kreatif menjadi slogan di Gekrafs nasional karena hal ini adalah masa depan ekonomi Indonesia.
“Ekonomi kreatif pondasinya berdasarkan pada ide dan gagasan dari anak muda. Di Kabupaten Banjar sendiri, sumber daya dan ekosistem yang mendukung tumbuhnya ekonomi kreatif banyak sekali, seperti pariwisata hingga kuliner. Hal ini merupakan poin untuk mendorong perkembangan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Ia pun melanjutkan, Gekrafs sendiri mendorong generasi muda melalui hobi dan sekitar mereka. Karena baginya, hal tersebut penuh dengan hal kreatif.
“Sehingga hobi mereka dapat menghasilkan secara ekonomi. Tentunya dalam acara hari ini dapat saling membagi pengetahuan, jaringan koneksi, output dimana mereka dapat menjual hasil produk kreatif, dan dengan siapa harus berkolaborasi. Dari sinilah mereka akan mengetahui bahwa peluang dalam 17 subsektor perekonomian sangatlah luas,” lanjutnya.
Menurut Gekrafs Kabupaten Banjar, ada 17 subsektor yang berpeluang besar dalam membangun ekonomi kreatif bersama generasi muda. Antara lain;
- Arsitektur
- Desain Interior
- Desain Komunikasi Visual
- Desain Produk
- Fashion
- Film, Animasi Video
- Fotografi
- Kriya
- Kuliner
- Musik
- Aplikasi
- Pengembangan Permainan
- Penerbitan
- Desain Periklanan
- Televisi & Radio
- Seni Pertunjukan
- Seni Rupa