REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Belakangan, warga Banjarbaru mulai mengeluhkan Gas LPG 3 kilogram atau Gas Melon yang sulit ditemukan, bahkan harganya pun ikut meroket.
Seperti yang diungkapkan oleh seorang warga Kota Banjarbaru, Elina (28), katanya kelangkaan Gas LPG diwarung-warung cukup menyusahkan bagi pemilik usaha-usaha kecil seperti dirinya.
“Mahal sekali, jadi untuk usaha kecil seperti kami sangat keberatan karena keuntungan dari jualan habis untuk beli gas,” ungkapnya kepada pewarta, Senin (10/6/24).
Elina mengaku, sudah berkeliling mencari Gas LPG 3 kilogram di setiap warung sekitar tempat tinggalnya. Namun kesemuanya telah kehabisan stok.
Padahal, Gas Melon yang tersedia di warung-warung harganya mencapai Rp55 ribu per tabung.
“Saya tidak membeli gas di pangkalan karena bukan asli warga Banjarbaru. Jadi setelah beberapa hari mencari baru ini dapat Gas Melon nya seharga Rp55 ribu, kadang ada tapi mahal harganya,” ucapnya.
Untuk itu, Ia berharap Gas LPG 3 kilogram bisa segera kembali ke harga normal dan tidak ada kelangkaan.
Sebab menurutnya, Gas Melon ini sangat membantu kebutuhan masyarakat yang kurang mampu.
“Ya kalau bisa harga gas nya diturunkan, dan jangan ada kelangkaan lagi, karena kalau langka harganya pasti naik,” sarannya.
Senada, seorang warga di Jalan Golf, Landasan Ulin Utara, Maria (25) juga mengatakan, meski Gas LPG 3 kilogram mahal, dirinya terpaksa harus tetap membeli karena kebutuhan untuk memasak.
“Sekarang sudah mulai susah dicari, walaupun ada harganya mahal tapi ya tetap dibeli kan karena kebutuhan buat masak,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu karyawan pangkalan gas LPG di Jalan Pondok 4 Gg Dewi Shinta, Kelurahan Loktabat Utara, Kota Banjarbaru, Winda mengatakan, untuk pengurangan stok sebenarnya tidak ada, tetapi dari awal tahun 2024 memang pertamina mengumumkan kalau tanggal merah itu libur pengiriman.
“Sedangkan laporan langka atau LPG dikurangi ini kan baru-baru saja, jadi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh dan dikuranginya juga tidak drastis,” katanya.
Sehingga, supaya dapat dibagi rata, diakhir bulan terakhir di minggu ketiga dan keempat pasokan gas dikurangi 30 sampai 40 tabung LPG.
“Untuk akhir-akhir ini sudah diinfokan dari agen kalau memang ada LPG langka, tapi pengiriman selalu datang terus setiap jadwalnya,” ucapnya.
Menurutnya, yang membuat LPG langka kemungkinan besar dari beberapa pangkalan yang memang tidak menyalurkan LPG nya ke masyarakat yang sudah terdaftar di aplikasi, tetapi malah disalurkan ke pengecer sehingga membuat harga menjadi naik.
“Dari kami sendiri menyaksikan LPG datang tarus seminggu sekali, dan datangnya setiap hari Sabtu, kalau hari Sabtu ada 5 kali jadi salah satunya pasti tidak datang dan itu sudah dari dulu, memang seperti itu karena jadwal kedatangan dalam sebulan 4 kali,” jelasnya.
“Disini sekali datang 170 belum termasuk pengurangan, jadi minggu ketiga dan keempat itu dikurangi 30 sampai 40 tabung,” tambahnya.
Adapun harga jual Gas LPG 3 kilogram di pangkalannya seharga Rp19 ribu per tabung dengan jumlah pemegang kartu kendali sebanyak 178 orang.
“Dari 178 ini kadang tidak aktif semua ada mengambil 1 minggu sekali, tapi ada yang mengambil 2 minggu sekali, jadi untuk pangkalan disini insyallah kebagian semua bagi yang terdaftar,” tandasnya.