REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di perempatan Jalan Guntung Manggis-Trikora, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarbaru kembali merencanakan pembuatan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).

Hal tersebut dilakukan untuk mengatur lalu lintas kendaraan di persimpangan jalan dan dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Oleh sebab itu, Dishub Kota Banjarbaru memberikan rekomendasi pemasangan lampu lalu lintas dan perbaikan geometrik Jalan Trikora dari arah Banjarmasin menuju Banjarbaru.
Kepala Dishub Banjarbaru, Muhammad Mirhansyah mengatakan, rekomendasi ini telah disampaikan kepada Ditlantas Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel), Dishub Kalsel, Bappeda Kalsel hingga Dinas PUPR Kalsel.
Berdasarkan hasil kajian, Jalan Trikora Simpang Guntung Manggis pada jam sibuk saja sudah ada 2.906 kendaraan yang melintas setiap jamnya, baik itu kendaraan roda dua, roda empat maupun angkutan berat lainnya.
Sedangkan derajat kejenuhan mencapai 0,70 dengan tundaan 12,15 detik. Serta peluang antrean sekitar 20 sampai 40 persen.
“Tingkat kecelakaan di simpang ini cukup tinggi. Informasi dari Polres Banjarbaru, bukan lagi kecelakaan ringan, tetapi sudah ke kecelakaan sedang dan berat, lumayan tinggi untuk risiko kecelakaannya,” katanya, Senin (20/1/25).
Mishansyah menuturkan, pada rekomendasi pertama lampu lalu lintas bisa saja dipasang di Jalan Trikora. Namun perlu adanya pembenahan seperti perbaikan geometrik di ruas jalan.
“Dengan membangun jalan baru geometrik agar simetris. Karena Jalan Trikora yang arah Banjarmasin-Banjarbaru ada turunan dan naikan serta jembatan,” tuturnya.
Demikian, dirinya menekankan perbaikan geometrik sendiri mutlak dilaksanakan demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Apabila perbaikan geometrik sudah dilakukan, kemudian lampu lalu lintas dipasang dengan empat fase.
“Perbaikan geometrik jalan adalah rekomendasi jangka panjang. Kalau mau dilaksanakan butuh biayanya tidak sedikit juga,” ujarnya.
Sementara untuk rekomendasi kedua yakni adanya simpang tak bersinyal dan perbaikan geometrik, dengan catatan dilakukan penutupan simpang 4 menjadi simpang 3.
“Oleh karena itu harus mengakomodir kendaraan yang ingin melakukan gerakan putar balik di Jalan Trikora,” ucapnya.
“Tetap ada sedikit perbaikan geometrik di ruas Jalan Trikora, dengan membangun ruas jalan baru mengingat geometrik simpang yang tidak simetris,” tambahnya.
Dengan resiko kecelakaan yang sudah tinggi ini, menurutnya, dalam waktu jangka pendek pihaknya mempertimbangkan untuk melaksanakan rekomendasi kedua.
“Penutupan simpang 4 ke simpang 3, insyaAllah dilaksanakan di awal Februari, perbaikan geometrik jalan insyaAllah Maret,” pungkasnya.