REDAKSI8.COM – Terkait berita yang ditayangkan oleh salah satu portal media dengan judul Rofiqi “Lupa” Apresiasi Guru Khalil mendapat tanggapan dari H Muhammad Iqbal atau yang sering disapa H Ibank. Judul berita tersebut menyangkut pautkan dengan Almarhum Guru Khalil.
Seperti yang diutarakan oleh H Ibank bahwa sangat menyayangkan dengan statement yang disampaikan oleh Akhmad Rizani Anshari yang mengaitkan dengan Almarhum Guru Khalilurrahman yang merupakan bupati Kabupaten Banjar tahun 2016 – 2020.
Statement Rizani mengatakan bahwa mengingatkan kepada Ketua DPRD Kabupaten Banjar, apresiasinya juga bisa diberikan kepada Bupati Banjar sebelumnya yakni kepada KH Khalilurrahman, yang juga sempat menempatkan seorang dokter gigi Yasna Khairina sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Banjar.
“Sekalian juga apresiasinya diberikan kepada Guru Khalil (KH Khalilurrahman – red), kan beliau juga sempat mengangkat dokter gigi Yasna Khairina jadi Kepala Dinas perpustakaan dan Arsip, biar tidak dikira tebang pilih Apresiasinya,” yang dituturkan oleh Akhmad Rizanie Anshari.
“Reza Anshari sebagai seorang wakil ketua DPRD Kabupaten Banjar yang membela Kebijakan Bupati H.Saidi Mansyur dengan membandingkan dengan (Alm) KH.Khalilurrahman sangat tidak beretika,” tutur Ibank.
Ia menjelaskan, harus kita ketahui Alm. KH Khalilurrahman salah satu pengurus PBNU Pusat, pernah menjadi Pimpinan Ponpes Darussalam, beliau tokoh politik dan juga kyai atau ulama di Martapura yang telah meninggal.
“Dibandingkan dengan kebijakan pengangkatan Kadis adalah statement Reza Anshari yang kurang bijak dan tidak beretika, hanya karena ingin mencari aman dan terlindung untuk membela kebijakan Bupati tidak perlu membandingkan dengan tokoh yang sudah meninggal,” ungkapnya
Ia menjelaskan, ketika ada kritik atau statement dari orang lain, maka jawablah dengan mengedepankan etika, adab dan ilmu, bukan berlindung dengan tokoh yang sdh tiada. Karena itu pa reza anshari semoga sadar dan dapat lebih gentle menghadapi sesuatu.
“Kalau bicara tentang kebijakan lainnya malah banyak kegiatan keagamaan yang diadakan semenjak Alm. KH Kholilurrahman sekarang sudah sangat berkurang dan malah bisa dikatakan tiada juga setelah beliau wafat. Dan hal semacam ini malah tenggelam tidak nampak lagi di permukaan,” jelas Ibank
“Seharusnya kebijakan yang baik makin ditingkatkan khususnya kegiatan syiar keagamaan, dan yang kurang diperbaiki agar dapat lebih baik. Kalau sempurna, kita semua tidak akan dapat mewujudkannya tetapi kalau memang peduli dengan masyarakat Kab Banjar,” tambahnya
Ibank menekankan, maka seharusnya bisa lebih bijak dalam menentukan kebijakan, meneruskan dan meningkatkan program yang baik, memperbaiki program yang kurang baik dengan terus memperbaiki nya agar dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Banjar.