Dalam rapat tersebut, seluruh jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Banjar mulai dari Kepala Dinas hingga pejabat eselon, hadir dan memberikan masukan terkait kinerja masing-masing bidang.
Diskusi yang berlangsung hangat dan produktif menghasilkan sejumlah temuan penting serta rekomendasi untuk perbaikan ke depan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Warsita menekankan pentingnya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian.
“Kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Banjar, bahkan surplus untuk dipasarkan ke daerah lain,” tegasnya.
Dijelaskannya, Distan berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengelola usaha tani.
Dalam rapat tersebut, juga diidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi sektor pertanian di Kabupaten Banjar, seperti perubahan iklim, hama penyakit, dan harga pasar yang fluktuatif.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Distan akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, penyuluh pertanian, dan kelompok tani.
“Edukasi petani merupakan kunci keberhasilan program tanam padi dua kali setahun. Dengan memberikan informasi yang tepat dan dukungan yang memadai, diharapkan program ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Melalui evaluasi kinerja ini, diharapkan Distan dapat menyusun program-program kerja yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah, petani, dan pihak swasta dalam mengembangkan sektor pertanian di Kabupaten Banjar.