REDAKSI8.COM, BANJAR – Permintaan kopi di Kalimantan Selatan terus meningkat, baru 10% terpenuhi oleh tanaman lokal dan sisanya harus mendatangkan dari luar Pulau Kalimantan. Masih ada peluang besar bagi petani kopi lokal untuk meningkatkan produksi mereka dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus bertumbuh.
Dalam hal ini Dinas Pertanian Banjar (Distan) Kabupaten Banjar mengikuti Focus Group Discussion (FGD) tentang Budidaya Tanaman Kopi secara intensif oleh UPTD Tahura Sultan Adam bersama BPP Karang Intan dan Kelompok Tani Hutan (KTH) di Sekretariat KTH Rindang Sayang Pulau Nyiur Karang Intan, Selasa (28/5/2024).
Kepala Tahura diwakili Khairullah mengatakan budidaya tanaman kopi merupakan salah satu usaha yang menjanjikan di Kabupaten Banjar khususnya Kecamatan Karang Intan. Dengan meningkatkan produktivitas, kualitas, dan pemasaran kopi dapat menjadi penghasil kopi terdepan.
“Tujuan FGD untuk mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang budidaya tanaman kopi di Kabupaten Banjar, khususnya di Kecamatan Karang Intan,” ujarnya.
Ia juga mengharapkan adanya kerja sama yang intensif dengan BPP Karang Intan dalam pengembangan kopi robusta. Bulan Juni ini akan dilaksanakan Kebun Bibit Rakyat (KBR) di desa Pulau Nyiur, Mandiangin Barat dan Mandiangin Timur.
Dikesempatan yang berbeda Kabid Sarana Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan Nurul Chatimah menjelaskan Tahun 2024 ini melalui dana APBD Provinsi, Kabupaten Banjar dapat alokasi pengembangan kopi seluas 15 Ha.
“Desa Biih Kecamatan Karang Intan dapat alokasi 10 Ha dan Desa Takuti Kecamatan Mataraman dapat alokasi 5 Ha,” terangnya.
Dalam kegiatan ini dihadiri Koordinator BPP Karang Intan Sigit Tryanto bersama penyuluh, Narasumber Saimin dan petani kopi robusta.