Dipimpin Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Banjar, Hj Nurgita Tiyas, rapat ini menyoroti pentingnya sinergi antar dinas terkait untuk mengembangkan model pelayanan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Setiap dinas yang membidangi 6 SPM, mulai dari pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman dan ketertiban, hingga sosial, kami tugaskan untuk menyusun daftar pertanyaan terukur yang bisa menggali keluhan warga,” tegas Nurgita.
Pertanyaan itu akan diajukan kepada warga yang datang ke Posyandu atau yang dikunjungi langsung oleh kader. Hasil wawancara akan menjadi dasar pemetaan kebutuhan dari level Posyandu, Puskesmas Pembantu hingga Puskesmas induk.
Lebih lanjut, Nurgita juga mendorong agar setiap desa dan kelurahan diwajibkan belajar ke dua desa percontohan tersebut. “Kita ingin ada transfer ilmu dan standar pelayanan. Perlu juga dokumentasi resmi kegiatan ini sebagai bentuk laporan Pemkab Banjar kepada Pemprov Kalsel,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Yasna Khairina, memaparkan sejumlah program unggulan yang telah dijalankan guna mencapai target SPM bidang kesehatan.
Di antaranya kampanye pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil, remaja putri, dan calon pengantin, hingga pemberian makanan tambahan lokal untuk balita kurang gizi dan ibu hamil KEK.
“Kami juga gencar melakukan skrining penyakit menular, tidak menular, hingga gangguan jiwa. Upaya ini tak bisa berhasil tanpa dukungan penuh pambakal, lurah, dan puskesmas,” tegas Yasna.
Rapat evaluasi ini diharapkan jadi momentum memperkuat kualitas layanan dasar yang berkelanjutan, dimulai dari Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan masyarakat.