REDAKSI8.COM, BANJAR – Desa Indrasari, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, menjadi sorotan nasional usai menggelar Musyawarah Desa Khusus dalam rangka pembentukan Koperasi Merah Putih, Rabu (21/5/2025). Musyawarah ini menjadi tonggak penting menuju kemandirian ekonomi desa yang digagas oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Acara tersebut disidak langsung oleh Menteri Desa PDTT RI H. Yandri Susanto, S.Pt, M.Pd, didampingi Anggota DPR RI Pangeran Khairul Saleh, Gubernur Kalsel H. Muhidin, serta Bupati Banjar H. Saidi Mansyur. Musyawarah ini turut dihadiri seluruh kepala desa se-Kabupaten Banjar dan dipimpin oleh Kadis DKUMPP Banjar, I Gusti Made Suryawati.
Dalam arahannya, Menteri Yandri menegaskan target nasional: seluruh Koperasi Merah Putih di desa maupun kelurahan di Kalimantan Selatan sudah harus berbadan hukum paling lambat akhir Juni 2025.
“Kita datang ke sini bukan sekadar simbolis, tapi memastikan musyawarah berjalan lancar dan demokratis. Saya lihat sendiri di Indrasari luar biasa adem, tertib, dan penuh semangat mufakat,” ungkap Menteri Yandri.
Ia menegaskan bahwa proses pendirian koperasi ini bukan proyek seremonial, tetapi bagian dari protokol ekonomi rakyat yang disiapkan secara matang. Dari tahap musyawarah, desa akan mengajukan akta koperasi ke notaris, yang biayanya bisa ditanggung dari berbagai sumber seperti dana desa, APBD, hingga bantuan pusat.
Yandri menegaskan, Koperasi Merah Putih bukan program “bagi-bagi uang”. Pemerintah menyediakan skema pembiayaan dari BRI melalui pinjaman tanpa agunan, namun tetap melalui verifikasi kelayakan usaha.
“Kalau usaha butuh modal untuk elpiji 3 kg, beli truk, buka apotek, semua dihitung dulu. Kalau layak, baru didanai. Ini adalah bisnis murni dengan pendampingan profesional,” tegasnya.
Skema pinjaman awal yang ditawarkan BRI mencapai Rp3 miliar, bahkan bisa lebih, tergantung potensi usaha dan progres koperasi. Dana ini diambil dari perbankan nasional yang dioptimalkan untuk mendukung ekonomi desa.
Program Koperasi Merah Putih dikawal oleh Satgas Nasional dan melibatkan 18 kementerian. Mulai dari Menteri Desa, Menteri Koperasi, Menteri Sosial, hingga pemerintah provinsi dan kabupaten turut ambil bagian dalam pengawasan dan penguatan koperasi.
“Kalau koperasi gagal sekarang, bisa hilang dari republik ini. Tapi saya yakin, dengan komitmen Presiden Prabowo, koperasi harus dan akan berhasil!” tegas Menteri Yandri.
Bupati Banjar H. Saidi Mansyur menyatakan, Desa Indrasari layak menjadi percontohan nasional karena kesiapan dan semangat warganya. “Koperasi ini akan menjadi tulang punggung ekonomi desa. Mulai dari sembako, gas, hingga layanan simpan pinjam semua untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh dari seluruh tingkatan pemerintahan, Desa Indrasari bersiap menjadi motor penggerak ekonomi desa masa depan. Koperasi Merah Putih bukan sekadar wacana, tetapi solusi nyata menuju desa mandiri dan kuat.
