REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar sosialisasi pengawas pemilihan partisipatif di Hotel Aeris Banjarbaru pada Rabu (11/9/24).
Dimana kegiatan itu, sedikitnya melibatkan pelajar dari 19 Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru selama tiga hari. Dimulai dari tanggal 9 sampai 11 September 2024.
Komisioner Bawaslu Provinsi Kalsel, Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H), Thessa Aji Budiono menyampaikan, ini adalah kegiatan kesekian kalinya yang melibatkan para pelajar, pemuda atau pemilih pemula.
“Sebelumnya kegiatan serupa di Banjarmasin, sekarang di Banjarnaru karena di Kota Banjarbaru banyak sekolah menengah atas sederajat yang kita lihat itu sebagai para pemilih pemula atau para remaja yang baru saja menjadi pemilih,” katanya
Thessa mengungkapkan, alasan mengapa pihaknya melibatkan pelajar itu karena tingginya presentase atau mayoritas pemilih dari generasi milenial dan generasi z yaitu sebesar 58 persen pada Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Sehingga pemilih pemula ini perlu diberikan pendidikan, pengetahuan, atau edukasi lebih memgenai Pemilu itu apa, dan apa tujuan dari Pemilu maupun diadakannya Pilkada.
“Oleh karenanya kami berpikir bahwa pengenalan lebih jauh terkait dengan kepemiluan, kemudian bagaimana pengawasan pemilu itu harus secara intens dan masif disampaikan kepada para pemilih-pemilih yang mayoritasnya terdiri dari generasi milenial dan gen z,” jelasnya.
Selain itu, pemilih pemula juga bisa memahami hal-hal yang dilarang dan apa yang bisa menjadi pelanggaran dalam penyelenggaran Pemilu atau Pilkada.
“Inginnya ada semangat dari mereka untuk bisa sama-sama mencegah pelanggaran Pemilu atau Pilkada, paling tidak dimulai dari diri mereka sendiri,” ungkapnya.
Dengan begitu, Ia berharap ada keinginan lebih dari mereka (pemilih pemula) agar dapat menyampaikan, menularkan, ataupun menginformasikan apa yang telah diperoleh ketika mengikuti kegiatan sosialisasi pengawas pemilihan partisipatif ini.
Demikian, semakin banyak orang-orang yang bisa memahami, serta mencegah terjadinya pelanggaran dalam Pemilu dan Pilkada.
“Seperti yang dilaksanakan tiga hari ini, sehingga pengetahuan itu bukan hanya berada pada diri mereka tapi juga kepada orang-orang sekitar, entah itu keluarga atau teman mereka,” tandasnya.