REDAKSI8.COM, SAMARINDA — Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, mengajak generasi muda di Kaltim untuk lebih aktif terlibat dalam kepemimpinan dan pengambilan kebijakan daerah.

Menurutnya, dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah yang berdekatan, kesempatan bagi pemuda untuk tampil sebagai agen perubahan semakin terbuka lebar.

Damayanti, yang merupakan politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menilai bahwa momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh generasi muda.
“Pemuda harus mengambil peran aktif dan hadir dalam ruang-ruang pengambilan keputusan, terutama dengan hadirnya IKN. Kaltim harus siap menyongsong masa depan yang lebih baik, dan peran pemuda di dalamnya sangat penting,” ujar Damayanti.
Dalam kesempatan tersebut, Damayanti juga menyoroti masalah rendahnya tingkat partisipasi pemuda dalam kepemimpinan di Kaltim, yang hingga kini masih berada di bawah rata-rata nasional.
Hal ini, menurutnya, harus menjadi perhatian serius semua pihak, mengingat pemuda memegang peranan kunci dalam menentukan arah pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Kaltim membutuhkan generasi muda yang siap memimpin dan berkontribusi bagi kemajuan daerah. Pemuda harus diberikan kesempatan lebih besar untuk terlibat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang akan menentukan masa depan Kaltim,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Damayanti lebih lanjut menjelaskan bahwa keterlibatan pemuda dalam kepemimpinan akan semakin krusial, terutama dengan adanya kebutuhan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di kawasan penyangga IKN.
Kawasan ini diproyeksikan akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang pesat, sehingga Kaltim tidak boleh hanya menjadi penonton dalam proses tersebut.
“Pemuda Kaltim harus siap mengambil peran dalam berbagai sektor, termasuk dalam kepemimpinan. Kehadiran IKN memberikan tantangan sekaligus peluang besar bagi kita untuk berperan aktif. Kaltim tidak boleh hanya jadi penonton, kita harus menjadi bagian dari proses perubahan besar ini,” ungkap Damayanti dengan tegas.
Lebih jauh, Damayanti mengingatkan bahwa peran aktif pemuda bukan hanya terbatas pada kepemimpinan politik, tetapi juga di sektor-sektor lain seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah daerah serta organisasi kepemudaan untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap pengembangan potensi pemuda.
Salah satu langkah yang penting adalah dengan membuka lebih banyak ruang partisipasi serta menyediakan pelatihan kepemimpinan dan pemberdayaan untuk para pemuda.
“Perlu ada upaya yang lebih serius dari pemerintah daerah dan organisasi kepemudaan untuk membuka ruang-ruang partisipasi bagi pemuda. Pelatihan kepemimpinan, pemberdayaan, dan program-program lain yang bisa mengasah kemampuan mereka harus lebih digencarkan. Pemuda Kaltim harus tampil menjadi penggerak perubahan, bukan sekadar pelengkap,” tambahnya.
Damayanti menutup pernyataannya dengan harapan agar pemuda Kaltim dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya, agar bisa menjadi kekuatan yang mendorong pembangunan daerah.
Ia berharap generasi muda Kaltim dapat tampil sebagai agen perubahan yang membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi kemajuan daerah.