REDAKSI8.COM, BANJAR – Di tengah semaraknya gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-36 Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yang digelar di Kabupaten Banjar, perhatian dan kepedulian terhadap para peserta tidak hanya terlihat dari sisi penyelenggaraan, tetapi juga melalui langkah-langkah nyata dari pimpinan daerah. Salah satunya adalah anjangsana yang dilakukan langsung oleh Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Rabu (25/6/2025) siang.
Dalam kunjungan tersebut, Saidi Mansyur bersama jajaran Pemkab Banjar menyambangi sejumlah tempat penginapan yang menjadi pemondokan bagi para kafilah dari berbagai kabupaten/kota se-Kalsel. Kunjungan dimulai dari penginapan El Safa Martapura, tempat bermalamnya kafilah Kabupaten Banjar selaku tuan rumah, lalu berlanjut ke tempat-tempat menginap kafilah dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), serta daerah lain seperti Balangan, Tanah Bumbu, hingga Tabalong.
Disambut dengan senyum ramah para peserta, suasana kunjungan berjalan hangat dan penuh keakraban. Tidak sekadar formalitas, anjangsana tersebut menjadi ajang untuk mempererat ukhuwah islamiah, membangun kedekatan emosional antara pemerintah daerah dengan para duta Qur’ani yang akan berlaga dalam ajang bergengsi ini.
Dalam setiap kunjungan, Bupati Saidi tidak segan berdialog langsung dengan para kafilah. Ia menanyakan kondisi mereka, kesiapan menjelang lomba, dan menyampaikan pesan-pesan motivasi.
“Kami hadir untuk memberikan semangat, terutama bagi kafilah Kabupaten Banjar agar bisa tampil maksimal dan mempertahankan gelar juara umum. Tapi yang lebih penting, kami ingin mempererat persaudaraan antar daerah, karena MTQ ini bukan semata ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk menyatukan umat lewat cinta Al-Qur’an,” ujar Saidi.
Ia juga menambahkan bahwa sebagai tuan rumah, Kabupaten Banjar berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Fasilitas penginapan, konsumsi, hingga suasana lingkungan terus dipastikan agar para peserta merasa nyaman dan betah selama pelaksanaan MTQ berlangsung.
“Kami ingin seluruh tamu merasa diterima dengan hangat. Karena kami tahu, tamu adalah kehormatan, dan menyambut tamu dengan baik adalah bagian dari akhlak mulia,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Saidi juga mengingat kembali bagaimana ia pernah merasakan sambutan hangat saat bertandang ke kabupaten/kota lain saat MTQ sebelumnya. Karena itu, anjangsana ini juga menjadi bentuk kunjungan balasan dan penghormatan bagi seluruh peserta yang telah datang jauh-jauh ke Kabupaten Banjar.
“Kami tahu rasanya jadi tamu. Maka kali ini, kami ingin menjadi tuan rumah yang baik. Semoga semua kafilah bisa membawa pulang kesan mendalam tentang keramahan Banjar,” ungkapnya.
Kunjungan dilanjutkan ke penginapan-penginapan lainnya seperti Berkat Ibu Sekumpul, Kampung Nusantara Resort, Homestay Bangun Jaya, dan penginapan Alm Guru Hatim. Dalam setiap kunjungan, Pemkab Banjar menyerahkan souvenir khusus sebagai bentuk apresiasi sekaligus penyemangat bagi para kafilah.
Souvenir tersebut, meskipun sederhana, menjadi simbol penghargaan kepada para peserta yang telah bersiap dan berjuang mengharumkan nama daerah mereka masing-masing.
MTQ ke-36 ini bukan hanya menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan tilawah, tafsir, dan hafalan Al-Qur’an. Lebih dari itu, MTQ adalah momentum penting untuk mempererat persaudaraan antar daerah, memperkuat identitas keislaman, serta menghidupkan semangat masyarakat dalam memuliakan kitab suci Al-Qur’an.
Bupati Saidi juga menyampaikan harapan agar MTQ kali ini mampu melahirkan generasi Qur’ani yang tak hanya unggul dalam bacaan, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita tidak ingin berhenti pada juara-juara di atas podium. Lebih penting lagi adalah melahirkan insan-insan yang membawa cahaya Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat,” tuturnya.
Kegiatan anjangsana ini menjadi gambaran nyata bagaimana semangat kebersamaan, penghormatan terhadap tamu, dan kecintaan terhadap Al-Qur’an bisa dirajut dalam satu momen istimewa.
Sebagai tuan rumah, Kabupaten Banjar tak hanya berhasil menyuguhkan acara yang meriah dan tertib, tetapi juga memberikan sentuhan kehangatan kemanusiaan dan spiritualitas yang akan selalu dikenang oleh para kafilah. (*)
