REDAKSI8.COM – Bulan suci Ramadhan selalu dinanti oleh para perajin rekal, karena kebiasaan membaca Al Quran di bulan Ramadhan semakin meningkat.

Rekal sendiri merupakan tempat untuk meletakkan kitab suci Al Quran yang akan dibaca yang berbahan kayu.

Menurut Awi, salah satu pengrajin rekal, pada saat bulan suci Ramadhan, pesanan kerajinan rekal selalu mengalami peningkatan.
Awi salah satu dari lima pengerajin pembuatan meja Al Qur’an (rekal) yang masih eksis, sudah 6 tahun menjalani pekerjaan ini.
Awi mengatakan bawa dia mengerjakan meja tempat Al Qur’an, setelah mendapat musibah terbakarnya pasar Batuah 6 tahun silam.
Kebakaran tersebut mengakibatkan tidak ada modal lagi untuk berdagang seperti sebelumnya, akhirnya dengan sisa uang yang ada, ia memulai menekuni pembuatan rekal tersebut.
“Memasuki bulan puasa memang permintaan rekal selalu meningkat dari hari biasa, kita dalam sehari bisa membuat 15 sampai 20 buah,” ujarnya.
Untuk memproduksi kerajinan ini, pria yang beralamat di Gang Al Mujahidin RT. 25 RW. 09 kelurahan Keraton Kecamatan Martapura, mengatakan masih menggunakan kayu ulin khas Kalimantan sebagai bahan baku.

Karena selama ini kayu ulin sangat baik dan tahan lama dibanding kayu lain, apalagi dari harga, kayu ulin ukuran kecil yang ia beli harganya masih tergolong murah.
“Kayu ulin saat ini masih mudah dicari dan harganya tidak terlalu mahal dan kayu ulin ini tahan lama serta pengerjaannya relatif mudah, adapun untuk beli kayu ulin ini di desa Tunggul Irang, tetapi terkadang membeli di Liang Anggang,” ucapnya.