Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Bayuadi Hardiyanto menyampaikan proyeksi bahwa ekonomi Kaltim akan menutup tahun Naga Kayu ini dengan tumbuh di rentang 5,50% hingga 6,30% secara tahunan (year on year/YoY).
“Ekonomi Kaltim terus menunjukkan perbaikan yang signifikan,” ujarnya saat diwawancarai langsung oleh Redaksi8.com, pada Senin (02/12/2024).
Kendati demikian, ia menekankan pentingnya tetap waspada terhadap dinamika global yang bisa mempengaruhi stabilitas inflasi dalam target nasional 2,5±1% pada tahun 2025.
Namun, Bayuadi tetap menggarisbawahi peran kunci Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga stabilitas harga.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Deni Sutrisno, mengungkapkan terdapat empat pilar utama dalam arah kebijakan perekonomian Kaltim.
“Pertama, kita harus menguatkan kolaborasi antara berbagai sektor. Kedua, digitalisasi ekonomi menjadi jalan menuju efisiensi dan inovasi. Ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah kunci untuk daya saing,” ungkapnya.
Kemudian, ia menambahkan, bahwasanya pembangunan yang berkelanjutan akan tetap menjadi tujuan akhir bersama.
Ia mengucapkan apresiasi kepada peran Bank Indonesia yang tidak hanya menjaga stabilitas tetapi juga mendorong transformasi ekonomi.
“Kedepan, Bank Indonesia akan terus bersinergi kuat dan berkolaborasi erat bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan seluruh pihak khususnya dalam membangun perekonomian di Kalimantan Timur,” pungkasnya.