REDAKSI8.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yusuf Effendi menyebutkan, ada 4 alasan kenapa pihaknya masih belum membuka pembelajaran tatap muka (PTM) di setiap Sekolah Menengah Pertama (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kalsel.

Pertama, angka kenaikan kasus covid-19 di Kalsel masih cenderung tinggi. Berdasarkan data satgas covid-19 Kalsel, lebih kurangnya dalam sehari terjadi kenaikan 100 kasus. Ini menurutnya, daerah Kalsel masih rawan terjadinya penyebaran virus corona.
Kedua, wilayah Kalsel sendiri secara mayoritas masuk dalam zona orange dan merah. Walaupun di beberapa Kabupaten/ Kota ada yang sudah berstatus zona kuning ke hijau.
“Ini mengindikasikan wilayah kita rata-rata masih rawan terjadi penyebaran covid-19,” ujarnya kepada pewarta ketika ditemui di ruangan kerjanya, Rabu (14/4).
Ketiga sambungnya, hingga sekarang Kalsel masih dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dimana dalam aturan dan ketentuannya, para siswa -siswi sekolah harus melaksanakan pembelajaran secara daring, belum bisa PTM.
Keempat, pembagian vaksinasi kepada para tenaga pendidik di semua wilayah sejauh ini ungkapnya belum merata. Ditambah, laporan dari masing-masing daerah terkait status wilayahnya, apakah masuk dalam zona kuning atau merah.
“Kita tidak ingin tergesa-gesa. Kita terlebih dahulu meminta persetujuan orang tua atau wali murid untuk menggelar PTM,” tutur Yusuf Effendi.
Selanjutnya, pihaknya juga meminta Kepala Sekolah satuan pendidik di setiap sekolah wajib mengisi daftar periksa melaui aplikasi eform.kemendikbud.go.id.
Itu didasari sesuai dengan arahan Kemendikbud selama kesiapan proses belajar mengajar di masa pandemi covid-19.
Karena menurutnya, Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran tatap muka.
“Kemungkinan PTM akan digelar pada tahun ajaran baru, tepatnya 1 Juli nanti. Namun sepertinya belum bisa dilakukan secara serentak, semuanya bertahap. Sebelum pelaksanaan pun harus simulasi dulu. Hasil simulasi di evaluasi dan menkadi bahan pertimbangan kita di Provinsi,” bebernya.
Sejauh ini Ia mengaku, ada dua wilayah sekolah yang secara syarat sudah bisa melaksanakan PTM, terutama status daerahnya yang sudah dinyatakan berada di zona kuning. Pertama Kabuapten Tabalong dan kedua Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
“Kita lihat saja dulu. Karena status zona itu kan berfluktuasi, bisa saja berubah dari yang awalnya kuning jadi orange, dari orange malah naik menjadi merah maupun sebaliknya. Yang pasti apapun perubahan statusnya harus dilaporkan ke kita, nanti kita bahas bersama,” terang Kadis Pendidikan dan Budaya Kalsel.
“Kami berharap pandemi covid-19 ini segera berakhir,” pungkasnya.