Bentrokan ini menyebabkan delapan warga mengalami luka-luka, merusaknya beberapa posko warga, dan hancurnya beberapa kendaraan bermotor.
Sekretaris Wilayah (Sekwil) Komando HAM Hidupkan Aspirasi Masyarakat DPW Kepri, Darmawan Alamsyah berserta jajaran menilai keberadaan PT MEG sebagai pemicu ketegangan di masyarakat. “Sejak perusahaan ini mulai beroperasi, masyarakat Melayu Rempang merasa terpinggirkan dan bertindak secara brutal,” ujarnya, Sabtu (21/12/2024).
Darmawan menduga insiden ini dimanfaatkan untuk memecah belah persatuan warga. “Bahkan, ada indikasi kuat bahwa situasi ini dimanfaatkan untuk memecah belah persatuan warga,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pola adu domba yang merusak harmoni sosial. “Ada pola-pola yang mengarah pada upaya sistematis untuk mengadu domba masyarakat setempat,” jelasnya.
Darmawan mengingatkan pentingnya persatuan warga Melayu Rempang. “Warga Melayu Rempang harus menyadari bahwa kebersamaan dan persatuan adalah kekuatan utama kita,” katanya.
Ia juga menyesalkan dampak kerusuhan ini yang semakin membebani masyarakat. “Kerusakan posko warga dan hancurnya belasan kendaraan bermotor hanya menambah beban masyarakat yang sudah terhimpit oleh berbagai persoalan akibat kebijakan perusahaan tersebut,” ungkapnya.
Darmawan mendesak pemerintah dan pihak berwenang segera menyelesaikan konflik ini secara adil. “Pemerintah dan kepolisian harus segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan yang adil dan manusiawi,” pungkasnya.
Sementara itu, kepolisian menyatakan masih menyelidiki penyebab bentrokan tersebut dan berupaya mengendalikan situasi agar tidak meluas. Aparat juga meningkatkan patroli di sekitar lokasi untuk mencegah insiden serupa terjadi.