REDAKSI8.COM, BANJAR – Suasana berbeda terasa di SMP Negeri 2 Martapura, Kamis (12/6/2025). Bukan hanya pelajaran biasa yang mereka terima, tapi juga pelajaran tentang hukum langsung dari ahlinya, melalui program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Banjar.
Program ini diselenggarakan oleh Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan diikuti secara antusias oleh 30 peserta didik, baik secara luring di SMPN 2 Martapura, maupun daring dari SMPN 5, 6, dan 7 Karang Intan serta SMP Muhammadiyah Biih.
Kabid Pembinaan SMP, Ajidin Nor, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan langkah penting untuk membekali generasi muda dengan kesadaran hukum sejak dini.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya cerdas di kelas, tapi juga paham mana yang boleh dan tidak boleh dalam hukum. Jangan sampai terjerumus ke hal-hal negatif seperti tawuran, narkoba, kriminalitas, atau pelanggaran Undang-Undang ITE,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, para jaksa dari Kejari Banjar menyampaikan materi hukum dengan pendekatan ramah anak. Materi disampaikan ringan namun berbobot, termasuk soal bijak bermedia sosial, bahaya menyebar hoaks, dan pentingnya berpikir sebelum membagikan konten.
“UU ITE adalah hal serius. Siswa harus tahu bahwa satu unggahan bisa berdampak besar jika menyinggung atau mengandung unsur kebencian,” tambah Ajidin.
Tak hanya soal hukum, nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan integritas juga ditanamkan. Program ini diharapkan mampu membentuk karakter siswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berbasis nilai hukum dan etika sosial.
Kegiatan “Jaksa Masuk Sekolah” ini mendapat respons positif dari siswa maupun guru. Para peserta mengaku lebih paham soal aturan hukum dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital.
“Baru tahu ternyata menyebar meme yang menyinggung orang bisa kena pidana. Jadi sekarang harus lebih hati-hati,” ujar salah satu siswa peserta.
Disdik Banjar berkomitmen akan terus mendorong kegiatan serupa di sekolah lainnya. Karena menurut Ajidin, pendidikan bukan hanya soal angka di rapor, tapi juga membangun karakter anak yang sadar hukum dan beradab dalam bertindak.
