REDAKSI8.COM – Mulai tahun ini Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Landasan Ulin Barat Kota Banjarbaru menjadi satu dari sekolah penggerak dari 2.500 sekolah yang tersebar di seluruh indonesia.
Sebagai Sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 501 orang yang telah dicanangkan menjadi Sekolah penggerak, keuntungannya, pertama bagi guru lebih bisa menuangkan kreatifitas dalam mengajar.
Kemudian para siswa tidak terbebani dengan capaian pembelajaran. Lalu keuntungan lainnya adalah pihak sekolah penggerak mendapat banyak pelatihan baik guru maupun kepala sekolahnya.
“Kami juga mendapat BOS kinerja yang bisa kami gunakan untuk pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan program sekolah penggerak serta bantuan TIK dari kemendikbudristek berupa laptop sebanyak 15 buah,” terang Kepsek SDN 1 Landasan Ulin Barat Kota Banjarbaru, Hamdah, Kamis (26/8).
Cara agar sekolah bisa mendapatkan pengakuan sebagai sekolah penggerak Hamdah menerangkan, langkah awal Kepsek setempat mendaftarkan sekolahnya di Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (simpkb).
Setelah itu sekolah yang berhasil terdaftar akan melalui 3 tahap seleksi. Tahap pengisian curriculum vitae dan essai, termasuk lolos verval oleh administrasi pusat.
Pasca dinyatakan lulus tes administrasi pihak sekolah melakukan tes bakat skolastik yang terdiri dari 3 tes, tes verbal, kuantitatif dan penalaran dengan maksimal pengerjaan 85 menit.
Jika dinyatakan lulus TBS lanjut ke tes berikutnya yaitu simulasi mengajar dan wawancara. Lulus pun baru sekolah tersebut dinyatakan lolos sebagai kepala sekolah penggerak.
“Kepala sekolah yang lolos tes itu secara otomatis sekolahnya menjadi sekolah penggerak,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepsek dan Pengawas akan di latih secara daring selama 10 hari terkait program sekolah penggerak, dan ada 4 oramg guru kls 1, kls 4, guru agama, dan guru PJOK yang di sebut komite pembelajaran ikut dilatih oleh P4TK Bahasa mengenai sekolah penggerak.
“Setelah selesai mengikuti diklat tadi kami lalu mengimbaskan ke guru-guru lainnya yang mengajar di kelas 1 dan kelas 4 dalam bentuk in house training selama 8 hari. Dimana narasumbernya di ambil dari kepsek, pengawas dan komite pembelajaran,” jelasnya kepada Redaksi8.com.
“Dalam IHT tersebut kami bersama-bersama mendalami tentang program sekolah penggerak itu sendiri. Fokusnya pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi, numerasi dan karakter,” sambung Hamdah.
Selamat ya Pak semoga sukses selalu berkarya untuk Pendisikan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh Merdeka belajar bersa sekolah penggerak.