REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru telah melaksanakan berbagai upaya untuk mencapai predikat Kota Layak Anak (KLA) dari kategori Madya ke Nindya.
Mulai dari pemenuhan fasilitas ruang publik yang ramah anak, hingga membuat program pencegahan kekerasan terhadap anak. Namun target tersebut tidak kunjung juga.
Ketua Gugus Tugas KLA, Kota Banjarbaru Muhammad Kanafi, mengaku sudah berusaha memenuhi 24 indikator yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI) untuk mencapai kategori Nindya.
Bahkan, Pemko Banjarbaru telah mendorong semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melengkapi fasilitas seperti ruang bermain anak, ruang laktasi, dan pojok baca.
Serta fasilitas pendukung untuk disabilitas, misalnya di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Pasar Bauntung, Kota Banjarbaru.
“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin agar target itu bisa tercapai, salah satunya adalah pemenuhan fasilitas publik yang ramah anak,” ucapnya.
Menurutnya, Kota Banjarbaru sudah memenuhi kriteria ruang bermain ramah anak, baik pada institusi atau dinas badan pelayanan publik lainnya.
“Sudah hampir semua membangun dan menyediakan ruang bermain ramah anak, contohnya di Mal Pelayanan, setiap Puskesmas, Dalduk, Dukcapil, Kecamatan dan Kelurahan,” jelasnya.
Kanafi menuturkan, taman bermain ramah anak pada Tahun 2019 ada di Taman Bumi Cahaya Bintang, dan Tahun 2024 yang dimasukan dalam penilaian yaitu Taman Mawar yang terletak di Jalan Mawar, Kelurahan Komet.
Tak hanya itu, di Tahun 2024 ini juga akan dilakukan pembenahan pada Taman Van Der Pijl oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) yang nantinya dibuat sesuai dengan persyaratan ruang bermain ramah anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
“Tentunya ini perlu effort yang nyata dalam pelaksanaannya, mengenai hal ini SKPD yang mengampunya yaitu DP3PMP2KB,” tekannya.
Sementra itu, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin mengatakan, di tahun ini Banjarbaru menargetkan untuk mencapai kategori Nindya.
“Ini dilakukan untuk mendorong semangat kemajuan dalam melindungi hal anak,” ucapnya.
Aditya mengatakan, dari evaluasi-evaluasi ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan standar dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak.
“Bercermin dari tahun-tahun sebelumnya, tidak terjadi peningkatan dalam peringkat kota layak anak di Kota Banjarbaru,” tandasnya.