REDAKSI8.COM – Gempa bumi bermagnitudo 6,4 skala richter yang terjadi pada 29 Juli 2018 lalu di Lombok
membuat Indonesia berduka.
Tak hanya sekali, gempa besar terus terjadi setidaknya 6 (enam) kali setelah gempa pertama, diikuti ratusan gempa kecil lainnya.
Peristiwa ini selain menjadi perhatian dunia internasional, juga menggugah rasa solidaritas di seluruh penjuru tanah air, termasuk Kota Banjarbaru.
Bulan Agustus 2018 lalu, Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani mencoba menggagas gerakan solidaritas Banjarbaru Peduli Lombok yang disambut baik dan positif oleh semua pihak. Pelaksanaannya pun tidak hanya di lingkungan instansi pemerintah dan mitra daerah, namun juga hingga ke tingkat RT/RW dan sekolah-sekolah.
Nadjmi Adhani menyampaikan, per 29 November 2018, donasi yang berhasil terkumpul mencapai sebesar Rp. 1.620.413.900,- (satu milyar enam ratus dua puluh juta empat ratus tiga belas ribu sembilan ratus rupiah). Nilai ini diakui Nadjmi Adhani diluar prediksinya, lantaran donasi yang ditargetkan sebesar satu miliar rupiah.
“Donasi ini murni berasal dari elemen kota yang terdiri dari Sekolah, lingkungan RT/RW, LPM, jamaah Jum’at Masjid dan Pondok Pesantren, swasta, Organisasi Sosial Kemasyarakatan, dan Aparatur Sipil Negara,” ungkapnya.
Pada awal bulan Maret tahun 2019 lalu, kata Nadjmi, dana tersebut telah langsung disalurkan ke 2 (dua) wilayah terdampak bencana, yaitu di Kabupaten Lombok Barat untuk pembangunan Mushola pada Pondok Pesantren Riyadlusshibyan, dan pembangunan kembali Masjid Nurul Yakin di Kabupaten Lombok Utara yang luluh lantak digoncang gempa.
Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani menambahkan, di bulan Agustus tahun 2018 lalu Pemerintah Kota Banjarbaru menggelar acara Tabligh Akbar dengan menghadirkan Ustadz Abdul Somad Lc Ma (UAS), bertepatan dengan momen Hari Kemerdekaan ke 73 Republik Indonesia.
“Memenuhi dahaga masyarakat Kota Banjarbaru yang telah lama menanti kehadiran beliau, memutihkan Lapangan Murjani, mengumandangkan syair-syair pujian kepada yang Maha Kuasa, juga aksi sosial mendukung saudara-saudara kita yang ditimpa musibah,” tutur Nadjmi Adhani.