Puncak acara tersebut menjadi lebih istimewa saat nama Kabupaten Banjar kembali diumumkan sebagai juara umum, melengkapi deretan prestasi gemilang dengan torehan hattrick tiga kali berturut-turut: tahun 2023 di Banjarbaru, 2024 di Tapin, dan kini, sebagai tuan rumah, mereka mengukuhkan supremasi di ajang religius bergengsi ini.
Atas nama Gubernur Kalsel, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, menutup secara resmi MTQ seraya menyampaikan selamat kepada Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur.
“Selamat atas prestasi luar biasa ini. Bupati Banjar bukan hanya membawa harum nama daerah, tapi juga memberikan teladan dengan menghadiahkan paket umrah kepada 35 peserta terbaik,” ucap Syarifuddin, disambut tepuk tangan para hadirin.
Digelar sejak 19 Juni, MTQ ke-36 ini melibatkan 1.399 peserta dari 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan. Berbagai cabang lomba seperti tilawah, tafsir, syarhil Quran hingga fahmil Quran tersebar di berbagai lokasi di Kota Martapura dan sekitarnya. Selama sembilan hari, ribuan warga menyaksikan gelaran ini dengan antusias, menjadikannya lebih dari sekadar lomba—tapi sebuah perayaan iman dan kebudayaan.
Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur, dalam sambutannya menuturkan rasa syukur dan bangga atas suksesnya pelaksanaan MTQ yang berlangsung aman, tertib, dan penuh semangat ukhuwah.
“Alhamdulillah, MTQ ini menjadi bukti nyata bahwa semangat mencintai Al-Qur’an masih membara di tengah masyarakat kita. Ini bukan hanya soal juara, tapi bagaimana kita menanamkan nilai-nilai luhur Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Bupati.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Banjar menghadiahkan paket umrah kepada 35 juara pertama dari berbagai cabang. Sebuah langkah yang tidak hanya memberi motivasi, tetapi juga mengakar pada filosofi: memuliakan Al-Qur’an adalah jalan menuju keberkahan.
Tak lupa, Saidi Mansyur menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, dari Pemerintah Provinsi, panitia, aparat keamanan, relawan, hingga masyarakat Kabupaten Banjar yang menyambut para kafilah dengan penuh keramahan.
“Jika ada kekurangan dalam pelayanan atau teknis, kami mohon maaf dan akan menjadikannya sebagai bahan evaluasi. Tapi yang jelas, kita telah membuktikan bahwa Banjar mampu menjadi tuan rumah yang membanggakan,” pungkasnya.
Penutupan MTQ bukanlah akhir dari perjalanan. Bupati Kabupaten Banjar Saidi Mansyur menekankan bahwa gelaran ini harus menjadi awal dari penguatan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin, yang menjunjung perdamaian, persaudaraan, dan cinta terhadap ilmu.
Acara ditutup dengan prosesi penyerahan piala bergilir kepada Kabupaten Banjar, simbol kejayaan dan komitmen memuliakan Kalamullah serta permohonan penutupan resmi kepada Pj Sekdaprov Kalsel, menandai berakhirnya salah satu momen religius terbesar di Kalimantan Selatan tahun ini.