Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang peluncuran program Brigade Pangan, sebuah inisiatif strategis untuk mendorong regenerasi petani dan membuka peluang kerja bagi generasi milenial.
Kepala Seksi Kelembagaan Petani, Dwi Retnani, menjelaskan bahwa Brigade Pangan merupakan salah satu prioritas pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan bonus demografi serta menumbuhkan sektor pertanian yang modern dan berkelanjutan.
“Brigade Pangan ini tidak hanya menjawab tantangan regenerasi petani, tapi juga membuka lapangan kerja baru bagi generasi muda. Kita ingin pertanian kita semakin maju, berdaya saing, dan menjadi pilihan masa depan,” ujar Dwi.
Dwi juga mengungkapkan bahwa satu tim Brigade Pangan akan terdiri dari 15 orang, dengan tanggung jawab mengelola 200 hektar sawah dalam satu sistem manajemen yang terorganisir.
Model ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan, penerapan teknologi pertanian modern, serta mendorong petani untuk menanam dua kali dalam setahun guna meningkatkan produksi dan kesejahteraan.
Anggota Komisi II DPRD Banjar, Wahyudin, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini.
“Kami mengapresiasi semangat para petani dan masyarakat yang hadir. Kolaborasi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat menjadi kunci dalam menyukseskan program ini untuk kemajuan pertanian Banjar,” ungkapnya.
Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan diskusi interaktif yang penuh antusiasme. Para petani, perangkat desa, hingga kelompok perempuan tani turut menyampaikan masukan, harapan, dan solusi dari pengalaman mereka sehari-hari.
Turut hadir dalam kegiatan ini Plt Kasubbag Umpeg Distan Banjar Marlena, Koordinator Balai dan PPL Aluh-Aluh, Kepala Desa Bunipah, serta para petani dan tokoh masyarakat desa setempat.
Melalui program Brigade Pangan, Kabupaten Banjar tak hanya membangun pertanian dari sisi teknis, tetapi juga menanamkan harapan baru di ladang-ladang desa: bahwa masa depan pertanian adalah milik generasi muda yang siap membawa perubahan.