REDAKSI8.COM – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, siap membantu pengembangan keterampilan anak panti asuhan, terutama yang berkaitan dengan kemampuan mengoperasikan komputer.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, HM. Farid Soufian, saat berkunjung dan memberikan bantuan kepada Panti Asuhan Putri Nahdlatul Ulama di Desa Bincau Kecamatan Martapura, Kamis (7/6/18).
Farid mengatakan, para penghuni panti asuhan juga perlu dibekali keterampilan dalam mengoperasikan komputer, agar nantinya terbiasa ketika sudah memasuki dunia kerja.
“Kami bisa beri latihan untuk pembuatan website misalnya atau tentang photoshop,” imbuh Farid diamini oleh Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Heru Pitaya.
Pada kunjungan ke Panti Asuhan Putri NU yang juga sebagai pondok pesantren ini, Farid beserta jajaran Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, menyerahkan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok untuk penghuni panti. Bahkan dia berkeinginan untuk membuatkan video profile panti asuhan tersebut, agar bisa disosialisasikan melalui internet dan media sosial.
“Kita harapkan, bantuan ini bisa bermanfaat bagi anak-anak panti asuhan ini, dan semoga segala amal ibadah kita di bulan Ramadan ini diterima oleh Allah SWT,” ujar Farid, saat menyerahkan bantuan kepada pengurus panti.
Pimpinan Panti Asuhan Putri NU Martapura, HM Sayuti menjelaskan, panti asuhan yang dipimpinnya sekaligus sebagai pondok pesantren. Ia membangun panti tersebut di atas lahan sekitar 1,5 hektare sejak 2003 dan sudah ada beberapa anak panti yang kini lulus sebagai sarjana dan berumah tangga.
Sayuti menjelaskan bahwa panti asuhan yang dipimpinnya kini dihuni oleh 94 anak yang kesemuanya putri dengan usia bervariasi mulai dari usia madrasyah, tsanawiyah hingga aliyah. Mereka berasal dari berbagai kabupaten baik dari Provinsi Kalimantan Selatan maupun dari Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
“Unit komputer memang ada kami miliki, namun karena keterbatasan pengetahuan para pengajar, jadi masih kesulitan dalam mengembangkan keterampilan anak-anak. Kami sangat berterima kasih jika memang nanti dibantu untuk melatih mereka,” jelasnya.
Sayuti juga menerangkan bahwa peraturan di panti asuhannya tidak membolehkan anak-anak menggunakan gadget atau internet. Bahkan mereka juga dilarang untuk menonton televisi secara bebas. “Peraturan ini sengaja kami terapkan, karena anak-anak masih berusia sangat muda, kecuali nanti kalau sudah dewasa. Kami khawatir mereka belum mampu untuk memilah mana informasi yang positif mana yang negatif,” jelas beliau, seraya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar.