REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Demi wujudkan kualitas layanan gizi, Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki empat Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang sudah resmi beroperasi.

Selain empat SPPG tersebut, Polda Kalsel masih menyiapkan 10 unit lainnya yang masih dalam tahap pembangunan dan verifikasi akhir sebelum siap beroperasi.
“Sepuluh lainnya menyusul. Masih ada yang dalam tahap pembangunan dan sudah verifikasi tinggal menunggu operasional,” ujar Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Senin (13/10/25).

Dalam menjaga mutu makanan guna mencegah insiden keracunan terjadi, maka pihaknya akan melakukan Quality Control dengan ketat.
KBahkan Food Security turut dilaksakan di seluruh SPPG yang berada dibawah komando Polda Kalsel.
“Kita sampaikan kepada kepala SPPG juga ahli gizi yang ada di SPPG untuk benar-benar dikontrol, jangan sampai ada makanan-makanan yang dapat berdampak pada keracunan pada penerima manfaat,” tegasnya.
Terkait sertifikasi SPPG, Kapolda menyebutkan, saat ini masih dalam tahapan proses dan pelatihan-pelatihan, baik dari Dinas Kesehatan (Dinkes), supervisi perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), dan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga telah dilakukan.
Sementara progres pemeriksaan sampel Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga mengakibatkan keracunan di Kabupaten Banjar itu masih berproses di Laboratorium Forensik.
“Contoh sampel sudah kita kirim ke Labfor. Kita masih menunggu hasil dari Labfor,” tutupnya.