Hal tersebut pun dirasakan oleh satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Batulicin.
Warga Binaan bernama I Putu Buda Arta yang sebelumnya merupakan seseorang yang menganut agama Hindu ini mantap masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, Kamis (02/10/2025).
Dilaksanakan di Masjid At Taubah Lapas Batulicin, Arta dengan fasih mengucapkan dua kalimat syahadat dipandu Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Kusan Hilir, Arifin Noor.
Hadir pula sebagai saksi, yakni Arifin Akhmad selaku Kepala Lapas Batulicin, Harry Indrawan selaku Kepala Subseksi Pembinaan, Tarsah selaku Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban, serta segenap jajaran petugas dan WBP Lapas Batulicin.
Usai berikrar syahadat, I Putu Buda Arta mengganti namanya menjadi Muhammad Rayhan yang mana ini merupakan Keputusan yang diambil atas niat dan keinginan pribadi dirinya sendiri untuk menjadi seorang mualaf.
“Keinginan untuk masuk Islam adalah kemauan saya sendiri. Saya mohon doa agar tetap istiqomah dalam Islam,” Ujarnya.
Kalapas Batulicin, Arifin Akhmad, menyampaikan apresiasi dan doanya agar keputusan besar yang diambil warga binaan tersebut menjadi jalan menuju kehidupan yang lebih baik.
“Lapas Batulicin mendukung penuh setiap warga binaan dalam menjalankan keyakinannya, serta memberikan pembinaan kerohanian sesuai agama masing-masing. Semoga saudara kita yang baru saja menjadi mualaf dan masuk Islam ini dapat selalu istiqamah dan semakin memperbaiki diri selama menjalani pembinaan di dalam lapas,” Ucap Arifin.
Sebelum dilaksanakannya proses pengucapan dua kalimat syahadat ini, Rayhan terlebih dulu menjalani operasi khitan di klinik Lapas Batulicin yang mana itu merupakan syarat sah untuk memeluk agama Islam.
Momen ini menjadi pengingat bahwa lembaga pemasyarakatan bukan hanya tempat menjalani pidana, tetapi juga ruang pembinaan yang membuka kesempatan untuk perubahan dan jalan menuju kebaikan.