Hamdani (46), salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa beberapa anak pernah terjatuh ke laut saat pulang mengaji.
“Bahkan ada anak-anak yang jatuh bersama buku Iqro ke air laut. Orang dewasa juga ada yang terjatuh sampai mengalami luka serius di kaki dan harus istirahat total selama tiga bulan,” tuturnya, Senin (8/9/2025).
Pantauan Redaksi8.com di lapangan membenarkan kondisi jembatan tersebut. Kayu penyangga tampak rapuh, licin, dan sebagian papan bergeser saat dilalui warga. Situasi ini membuat akses masyarakat, terutama anak-anak dan orang tua, menjadi tidak aman.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Rampa, Syamsir Alam, memastikan jembatan akan diperbaiki tahun ini.
“Alhamdulillah tahun ini akan diperbaiki atau dibangun. Kami sudah pesan bahan, sebagian sudah datang. Tinggal menunggu anggaran keluar bulan ini, agar bisa langsung dikerjakan,” jelasnya.
Syamsir menegaskan, pihak desa sudah menyiapkan langkah antisipasi dengan memesan material lebih awal, sehingga ketika dana cair, pengerjaan bisa segera dimulai.
Warga berharap proses perbaikan benar-benar terealisasi, mengingat jembatan tersebut merupakan akses vital bagi anak-anak warga yang mengaji, maupun aktivitas sehari-hari masyarakat RT. 14 Desa Rampa.