Peresmian pondok pesantren tersebut ditandai dengan tasyakuran, pemotongan pita, dan penandatanganan prasasti oleh Pimpinan Umum Pondok Pesantren Darussalam Martapura, KH Hasanuddin Badruddin. Momen ini menjadi tonggak sejarah baru bagi warga Cempaka, khususnya generasi muda yang haus akan ilmu agama.
Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok Cabang Cempaka, Ustadz Muhammad Sibawaihi, menegaskan bahwa kurikulum pendidikan di cabang ini tetap mengacu pada sistem yang diterapkan di Pondok Induk Darussalam Martapura. Namun, ada keunggulan khusus yang diberikan: pembelajaran tahsin secara intensif.
“Kita tetap mengadopsi kurikulum utama dari Darussalam Martapura. Bedanya, di sini ada penambahan pembelajaran tahsin untuk mempercepat kemampuan santri dalam membaca kitab kuning,” jelas Ustadz Sibawaihi.
Tahsin tersebut tidak hanya diajarkan di jam pelajaran reguler, tapi juga ditambah waktunya, yakni setiap pagi, usai salat Ashar, dan setelah salat Magrib. Ini merupakan bentuk ikhtiar serius agar para santri bisa menguasai ilmu alat seperti nahwu dan sharaf di dua tahun pertama, serta langsung terjun ke pembacaan kitab pada tahun ketiga.
“InsyaAllah dalam waktu tiga tahun saja, santri sudah mampu membaca kitab dengan baik dan benar,” tambahnya optimis.
Terletak di Jalan Ujung Murung Bukit Munggualung, lokasi pondok ini menawarkan suasana yang asri dan mendukung proses belajar mengajar secara khusyuk. Keberadaan cabang ini juga menjadi jawaban atas tingginya minat masyarakat Banjarbaru dan sekitarnya untuk menitipkan anak-anak mereka dalam asuhan pendidikan berbasis pesantren.
Dengan diresmikannya cabang ini, Pondok Pesantren Darussalam semakin menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi ulama yang berilmu, berakhlak, dan mampu menjawab tantangan zaman.
Pondok Pesantren Darussalam Cabang sudah mulai dibuka. Sebuah peluang emas bagi para orang tua yang mendambakan anak-anaknya tumbuh dalam lingkungan Islami yang kuat, disiplin, dan penuh berkah.