REDAKSI8.COM, BERAU — Keindahan Pulau Maratua di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kembali menarik perhatian dunia. Pulau eksotis yang dikenal dengan pesona bawah lautnya itu menjadi magnet baru bagi investor asing.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, mengungkapkan bahwa sejumlah investor luar negeri tertarik menanamkan modal di sektor pariwisata di wilayah tersebut, seiring meningkatnya pamor Maratua di mata wisatawan mancanegara.

Menanggapi kabar tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Syadiah, menyambut baik minat investasi asing tersebut.
Namun ia menegaskan, kehadiran para investor harus memberi manfaat langsung kepada daerah, khususnya melalui kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Selama ini memang sudah ada beberapa investor asing yang masuk, khususnya di Maratua. Karena keindahannya luar biasa, bahkan sudah diakui secara internasional,” tutur Syarifatul dalam keterangannya.
Ia menjelaskan, sejumlah investor asing bahkan telah menyewa pulau secara eksklusif untuk membangun fasilitas wisata mewah. Pulau-pulau tersebut dimanfaatkan sebagai lokasi pertemuan privat dengan kolega dari berbagai negara, dan dalam banyak kasus, akses untuk masyarakat umum menjadi terbatas.
Meskipun demikian, ia tetap memberikan apresiasi terhadap ketertarikan investor, selama mereka mematuhi regulasi dan memberikan kontribusi yang signifikan untuk pembangunan daerah.
“Kami tentu sangat mengapresiasi jika ada investor lain yang masuk. Tapi mereka juga harus patuh pada aturan yang berlaku, memberikan kontribusi terhadap PAD,” tegasnya.
Menurut Syarifatul, keberadaan investasi di sektor pariwisata seharusnya tidak hanya dinikmati oleh segelintir pihak, namun memberikan dampak luas yang mendorong kemajuan ekonomi lokal.
Ia menekankan pentingnya pengawasan dan sinergi antara pemerintah daerah dan para pelaku usaha untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.
“Pariwisata itu punya multiplier effect. Semua sektor ikut bergerak, dan ini sangat baik untuk daerah kami. Transportasi lokal, penginapan, kuliner khas, hingga produk kerajinan masyarakat bisa ikut berkembang,” ungkapnya.
Ia mengingatkan, pentingnya menjaga keseimbangan antara pengembangan wisata dan kelestarian lingkungan. Menurutnya, keindahan alam Maratua yang menjadi daya tarik utama tidak boleh dikorbankan demi kepentingan investasi semata.
“Kita harus pastikan pembangunan tetap ramah lingkungan. Jangan sampai karena ingin mengejar keuntungan jangka pendek, malah merusak ekosistem laut dan pesisir kita yang sangat berharga,” pungkas Syarifatul.
Pulau Maratua selama ini dikenal sebagai destinasi unggulan di Kalimantan Timur dengan potensi wisata bahari kelas dunia.
Dikelilingi laut biru jernih, terumbu karang yang kaya, dan satwa laut eksotis seperti penyu dan ubur-ubur tak menyengat, Maratua kian mendapat tempat di hati wisatawan internasional.
Jika dikelola dengan baik dan berorientasi pada keberlanjutan, sektor pariwisata di pulau ini diyakini mampu menjadi lokomotif ekonomi baru bagi Kabupaten Berau dan Kalimantan Timur secara keseluruhan.