Yang lebih mengejutkan, di saat banyak tempat hiburan lain dibatasi atau ditutup sementara demi menghormati bulan puasa, Gelper Sky Villa justru tetap ramai dikunjungi. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat: Apakah ada pihak tertentu yang membekingi operasional tempat ini?
Seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, aktivitas di lokasi tersebut terus berlangsung hingga larut malam. “Tempat ini selalu ramai, apalagi malam hari. Seolah-olah tidak ada aturan yang berlaku di sini,” ujarnya, Senin (18/3/2025).
Tak hanya soal izin, Gelper Sky Villa juga diduga menjadi lokasi perjudian terselubung. Menurut informasi yang beredar, sistem penukaran koin yang diterapkan di dalamnya berpotensi disalahgunakan untuk praktik perjudian. Modus semacam ini sering ditemukan di sejumlah Gelper di Batam, di mana pemain menukarkan uang dengan koin untuk bermain, lalu mencairkannya kembali dalam bentuk uang tunai melalui jalur tertentu.
Kondisi ini membuat warga resah dan mempertanyakan komitmen pemerintah dalam mengawasi tempat-tempat hiburan. “Kalau memang tidak ada izinnya, kenapa tetap bisa beroperasi? Ini bulan Ramadhan, seharusnya ada tindakan tegas. Jangan sampai ada kesan pembiaran atau bahkan perlindungan dari oknum tertentu,” ujar warga lainnya.
Menurut regulasi yang berlaku, setiap gelanggang permainan di Batam wajib mengantongi izin resmi dan beroperasi sesuai aturan pemerintah daerah. Jika ditemukan pelanggaran, sanksinya bisa berupa denda hingga penutupan tempat usaha.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola Gelper Sky Villa masih bungkam dan belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan pelanggaran ini. Awak media telah berupaya menghubungi pihak terkait, namun belum mendapat respons.
Kini, sorotan publik tertuju pada pemerintah dan aparat penegak hukum. Akankah ada tindakan tegas terhadap Gelper Sky Villa? Ataukah tempat ini akan terus beroperasi dengan “perlindungan tak kasat mata”? Masyarakat menanti jawaban dan aksi nyata dari pihak berwenang.