REDAKSI8.COM, SIBOLGA– Puluhan massa dari Gerakan Masif Perjuangan Rakyat (GEMPAR), yang terdiri dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sibolga, menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PT Pelindo (Persero) Regional 1 Sibolga pada Kamis (6/2/2025).
Aksi yang berlangsung di depan pintu keluar Pelindo Sibolga, Jalan Horas, Kecamatan Sibolga Sambas, ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan praktik korupsi dan pungutan liar (pungli) yang terjadi di tubuh perusahaan. Massa membawa spanduk bertuliskan “Usut Tuntas Dugaan Kasus Korupsi di Pelindo!” dan menyuarakan tuntutan mereka melalui orasi.
Demonstrasi ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Sibolga, personel Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta intelijen Angkatan Laut (AL) guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
Dalam aksi ini, GEMPAR menuntut General Manager PT Pelindo Regional 1 agar melakukan inspeksi menyeluruh terhadap jajaran Pelindo Sibolga. Mereka juga mendesak pencopotan General Manager dan Manager Bisnis Teknik Pelindo Sibolga karena dinilai gagal menindak praktik pungli di Pelabuhan Sibolga.
“Kami berharap pihak BUMN menindak tegas pelaku penyelewengan di Pelindo Sibolga yang diduga menjadi sarang pungli, termasuk kenaikan tarif pass masuk yang memberatkan masyarakat,” ujar Indra Ziliwu, koordinator aksi.
Selain itu, massa juga meminta Pelindo menghentikan pengutipan jasa dermaga yang tidak memiliki dasar hukum. “Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan terhadap dugaan korupsi di tubuh PT Pelindo (Persero) Sibolga,” tambah Simon Situmorang.
Mereka juga mengkritik kenaikan tarif pass masuk yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan. Menurut mereka, banyak pengguna jasa pelabuhan mengeluhkan sikap arogansi petugas yang jauh dari pelayanan humanis.
Setelah beberapa jam berorasi, perwakilan demonstran akhirnya diterima oleh manajemen Pelindo Sibolga. Dalam pertemuan tersebut, lima orang perwakilan massa, yaitu Binahati Jiliwu, Simon Situmorang, Daulay, dan dua perwakilan GMKI Sibolga, bertemu dengan General Manager Pelindo Sibolga, Aulia Rahman, yang didampingi Humas Friska Purba.
Turut hadir dalam pertemuan itu Wakapolres Sibolga, KSOP Syafrizal, dan personel TNI AL.
Menanggapi aksi tersebut, GM Pelindo Sibolga, Aulia Rahman, mengaku siap menerima aspirasi masyarakat dan berjanji akan melakukan pembenahan di tubuh perusahaan.
“Nanti kita benahi, dan secepatnya kita akan melakukan pembinaan,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, sejumlah wartawan juga mengungkapkan keluhan mengenai sulitnya mendapatkan informasi dari Pelindo Sibolga.
“Jika ada wartawan yang ingin konfirmasi, tentu kami seleksi dulu, baik kebenaran wartawannya maupun medianya,” ujar Aulia Rahman.
Pernyataan tersebut langsung menuai protes dari para jurnalis, yang menilai kebijakan tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Wartawan menegaskan bahwa bukan kewenangan Pelindo untuk menyeleksi media yang berhak mendapatkan informasi.
Aksi demonstrasi ini menunjukkan semakin kuatnya desakan masyarakat agar Pelindo Sibolga lebih transparan dalam pengelolaan perusahaan serta meningkatkan pelayanan publik di pelabuhan.
![Isra. mi'raj 2025](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250126-WA0002.jpg)
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-27-at-17.17.24.jpeg)