REDAKSI8.COM, BANJAR – Beberapa waktu yang lalu Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman berkunjung ke Kalimantan Selatan dan bertemu dengan kepala daerah 13 kabupaten/kota dan juga unsur Forkopimda se-Kalimantan Selatan.

Kedatangan Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman terkait dengan Program Cetak Sawah Rakyat Tahun Anggaran 2025 di Kalimantan Selatan. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program cetak sawah rakyat untuk mewujudkan swasembada pangan yang berfokus pada daerah strategis salah satunya Kalsel.

Untuk menindak lanjuti Program Cetak Sawah Rakyat Tahun Anggaran 2025, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar melalui Bidang Prasarana TPH, Perkebunan dan Peternakan melaksanakan deks koordinasi program cetak sawah di Kabupaten Banjar.
Kegiatan dihadiri Kabid Prasarana TPH, Perkebunan dan Peternakan Ade Rozalie beserta Kepala Seksi dan stafnya, Koordinator Balai dan Mantri Tani Se-kabupaten Banjar, di Aula UPTD Penyuluhan, Senin (11/11/2024).
Rapat koordinasi ini menjadi ajang konsolidasi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam program cetak sawah. Peserta mengevaluasi progres pelaksanaan program cetak sawah hingga saat ini dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mempercepat pencapaian target.
Menindak Lanjuti Program Cetak Sawah Di Kabupaten Banjar
Terkait dengan program Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Kepala Bidang Prasarana TPH, Perkebunan dan Peternakan, Ade Rozalie menyampaikan bahwa program cetak sawah merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan produksi pangan dan ketahanan pangan di Kabupaten Banjar.
“Melalui program ini, kami berharap dapat memperluas areal tanam padi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Ade Rozalie.
Terkait untuk agar program tersbeut bisa terlaksana dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, Ade Rozalie menekankan pentingnya peran seluruh pihak dalam mendukung suksesnya program ini.
“Saya mengajak seluruh jajaran Dinas Pertanian, koordinator balai, mantri tani, dan para petani untuk bersatu padu dalam mewujudkan Kabupaten Banjar sebagai lumbung pangan di Kalimantan Selatan,” imbuhnya.
Para peserta menyambut baik kegiatan ini. Mereka merasa bahwa koordinasi seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam bekerja.
Harapannya akan ada tindak lanjut yang lebih konkret di lapangan. Distan akan terus memantau dan memberikan pendampingan pada pihak terkait dalam pelaksanaan program cetak sawah.
Cetak Sawah Yang Akan Dilakukan Di Kabupaten Banjar
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Warsita mengungkapkan bahwa lahan pertanian di Kabupaten Banjar yang pruduktif itu sebanyak 42 ribu hektar. untuk untuk program dari Kementrian Pertanian RI untuk di Kabupaten Banjar sebanyak 26 ribu hektar dan pelaksanaannya di tahun 2026.
“Selain cetak sawah yang akan di lakukan di beberapa kecamatan yang tidak ada lahan persawahan, juga ada optimalisasi lahan sebanyak 20.145 hektar dan pelaksanaan optimalisasinya di tahun 2025 akan datang,” tuturnya.
Warsita menjelaksan bahwa untuk cetak sawan itu nantinya akan dilaksanakan dilokasi yang tidak ada mempunyai lahan sawah seperti di Kecamatan Paramasan, Kecamatan Sungai Pinang dan Kecamatan Aranio karena posisi di kecamatan tersebut tidak ada lahan sawahnya. adapun yang mempunyai lahan sawah tetapi kurang pruduktif maka akan di optimalisasi.
Padi Yang Disarankan Oleh Dinas Pertanian Kabupaten Banjar
Adapun terkait dengan padi yang akan ditanam oleh petani, Warsita mengungkapkan pihaknya akan berusaha untuk mengupayakan untuk menanam padi unggul, selain cepat panennya juga agar cepat juga bisa melakukan penananam kembali sehingga dalam satu tahu itu bisa beberapa kali panen.
“Kita terus melakukan sosialisasi, termasuk juga program Yess sudah bebera tahun yang lalu melakukan sosialisasi merubah mensit masyarakat supaya bisa menanam bibit unggul. Karena bibit unggul ini tahan terhadap beberapa hama seperti tongro salah satunya,” ucapnya.
Tatapui menurut Warsita, apabila dilokasi tersebut tidak bisa di tanam bibit unggul maka seperti didaerah rawan banjir atau lokasi tersbeut debit airnya selalu tinggi maka tetap untuk menanan padi lokal.