RESAKSI8.COM, TANGERANG – Polisi berhasil menangkap seorang pria berinisial RA (36), diduga menjual anak kandungnya yang masih berusia 11 bulan kepada orang lain dengan harga Rp15 juta.
Motif pelaku menjual bayinya tersebut ditengarai karena demi memenuhi kebutuhan ekonomi.
“Sementara ibu kandung korban bekerja di Kalimantan,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol David Yun
ior Kanitero, dilansir dari tribatanews.polri.go.id., Jumat (4/10/24).
Dalam kesempatannya ia mengatakan, selain menangkap RA, polisi telah mengamankan HK (32) dan MON (30) yang statusnya sebagai pembeli bayi.
“Pelaku HK dan MON diamankan pada 3 Oktober 2024 pukul 22.30 WIB setelah sebelumnya dilakukan penangkapan terhadap pelaku RA tanggal 1 Oktober 2024, dalam perkara kejahatan terhadap anak dan atau perdagangan anak dan atau perdagangan orang (TPPO) ini,” jelasnya.
Kasatreskrim menuturkan, kasus tersebut berawal dari pelaku RA yang melihat sebuah postingan di media sosial Facebook terkait adanya permintaan untuk pembelian anak balita atas nama akun MON atau Oktavis.
Selanjutnya, pelaku RA berkomunikasi melalui pesan handphone dan WhatsApp, serta janjian menemui pemilik akun tersebut di wilayah Tangerang.
“Sesuai perjanjian, pelaku RA yang merupakan ayah kandung dari korban bayi ini membawa korban yang sebelumnya dirawat dan dititipkan kepada ibu mertuanya untuk dia bawa ke Tangerang, dengan alasan ke tempat saudara, ” ungkapnya.
Setelah sampai di Tangerang, pelaku menjual anaknya kepada pemilik akun Facebook yang telah dihubunginya itu dan mendapatkan uang senilai Rp15 juta.
Menurut dia, pelaku menjual anaknya itu tanpa sepengetahuan ibu kandung korban, yang bekerja di Kalimantan dan terdesak kebutuhan ekonomi.
“Saat pulang ke Jakarta, ibu kandung korban atas nama RD menanyakan keberadaan anaknya kepada suaminya RA dan dijawab ada di Tangerang. Namun, karena curiga ibu korban terus mendesak pelaku dan akhirnya dikatakan anaknya telah dijual kepada seseorang di Tangerang senilai Rp15 juta sejak 20 Agustus 2024,” paparnya.
“Kemudian, atas jawaban dan kejadian yang dialaminya tersebut, ibu kandung korban RD langsung datang dan melaporkan peristiwa itu ke Polres Metro Tangerang Kota guna dilakukan penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut.
Atas laporan tersebut polisi melakukan serangkaian penyidikan dan penyelidikan.
Alhasil, telah didapat informasi, korban anak balita itu berada di sebuah rumah kontrakan di kawasan Neglasari, sedang bersama pasangan suami-isteri HK dan MON.
“Saat diinterogasi keduanya mengaku membeli korban anak balita itu senilai Rp15 juta dari RA dengan cara bertemu di kawasan pinggir kali Cisadane, Sukasari, Kota Tangerang,” tandasnya.