REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (IKP Kalsel) kini luasan lahan yang terbakar sudah mencapai 55 hektare.
Oleh karena itu, Karhutla di tahun 2024 ini jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, sebab Kota Banjarbaru khususnya mengalami musim kemarau basah.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Banjarbaru, Zaini mengatakan, walaupun Karhutla di Banjarbaru tidak banyak terjadi seperti sebelumnya, namun pihaknya telah bekerjasama dengan BPBD Kalsel untuk melakukan pembasahan di wilayah rawan akan kebakaran.
“Di Kota Banjarbaru ini kurang lebih sudah 55 hektare terbakar yang bisa dipadamkan, dari sisi itu kita juga antisipasi melakukan pembasahan saat ini di ring satu termasuk di perbatasan Kabupaten Banjar,” katanya, Kamis (3/9/24).
Menurutnya, meski kemarau basah, dampaknya tetap dirasakan oleh sebagian masyarakat di wilayah Kota Banjarbaru, misal seperti kekeringan.
“Kita melayani masyarakat yang kekeringan, hampir saat ini sudah berjumlah 54 ribu liter air distribusikn ke masyarakat,” ujarnya.
“Yang paling terdampak dua wilayah di Landasan Ulin dan Kecamatan Liang Anggang,” sambungnya.
Demikian, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru melalui BPBD Banjarbaru hingga saat ini masih menyalurkan bantuan dibeberapa wilayah dan RT berupa distribusi air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.
Seperti di wilayah Tambak Buluh, Kecamatan Landasan Ulin yang penampungan airnya sudah disiapkan oleh masyarakat sendiri.
“Meskipun ada hujan tetapi berdampak juga pada sumur masyarakat, maka distribusinya sebagian ada kerumah-rumah dan ada yang disediakan masyarakat tong atau penampungan air,” jelasnya.
Sebab itulah, katanya, mitigasi bencana sangat diperlukan karena perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi.
“Jadi sampai saat ini kita masih mengantisipasi,” ucapnya.
Dengan begitu, Ia mengimbau kepada masyarakat khususnya Kota Banjarbaru untuk bersama-sama melaksanakan gotong royong guna upaya mengantisipasi banjir.
“Kita meningkatkan gotong royong masyarakat, karena memang saat ini masih kemarau basah, jadi kita masih fokus melakukan pembasahan di ring-ring satu terutama di daerah Bandara Syamsuddin Noor,” pungkasnya.