REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar menggelar pertemuan koordinasi mitra dalam rangka mendukung pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) tingkat Kabupaten Banjar tahun 2024, Kamis (29/8/2024) di hotel Roditha Banjarbaru.
Kegitan tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjar HM Hilma yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Yasna Khairina dan juga narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
Selain itu juga hadir dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Banjar, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banjar, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Banjar, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar.
Juga hadir Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjar, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Banjar, Ketua Forum Camat Kabupaten Banjar, Ketua Forum Kepala Puskesmas Kabupaten Banjar, Apdesi Kabupaten Banjar, Poltekes Kementerian Kesehatan Banjarbaru, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Islam Kalimantan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Banjar Bumi Persada/PT BBP, PT United Tractors, PT. Tirta (Air Minum Kemasan Prof), Bank Kalsel Cabang Martapura, Bank Negara Indonesia Cabang Martapura, Bank Rakyat Indonesia Cabang Martapura, Bank Mandiri Cabang Martapura, Bank Syariah Indonesia, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banjar, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banjar.
Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama, Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul, PERSAGI Kabupaten Banjar .HAKLI Kabupaten Banjar, PPPKMI Kabupaten Banjar, .IBI Kabupaten Banjar, PPNI Kabupaten Banjar dan juga media.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Yasna Khairina mengungjapkan bahwa Germas adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
“Aksi Germas diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat,” tuturnya.
Kegiatan Germas ini untuk mengatasi masalah kesehatan, sampai saat ini masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia. Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.
Perubahan pola hidup masyarakat yang semakin modern menjadi salah satu dasar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui, kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner.
Sekda Banjar HM Hilm Arah kebijakan RPJMN 2020 – 2024 untuk Bidang Kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Strategi RPJMN 2020-2024 dalam bidang Kesehatan yaitu ; 1) Meningkatkan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Kesehatan Reproduksi, 2) Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat, 3). Peningkatan Pengendalian Penyakit, 4) Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan 5). Penguatan Sistem Kesehatan Pengawasan Obat dan Makanan.
Beberapa indikator sasaran pokok dalam RPJMN Bidang Kesehatan seperti Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Balita (AKB), prevalensi stunting, wasting pada balita, insiden HIV, TB, Eliminasi malaria, persentase merokok, obesitas, imunisasi dasar lengkap, akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Rumah Sakit, persentase jenis tenaga kesehatan sesuai standar, puskesmas tanpa dokter, ketersediaan obat esensial, obat dan makan memenuhi syarat yang menjadi latar belakang masalah kesehatan yang harus menjadi perhatian.
Kondisi kesehatan saat ini sudah mencapai (Tri Burden) dalam artian selain pada penyakit menular dan penyakit tidak menular yang belum terselesaikan, munculnya beberapa penyakit baru akibat mutasi dari beberapa virus yang mengakibatkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) / Wabah dan merupakah hal yang menjadi prioritas dalam penganggaran bidang Kesehatan.
Penguatan upaya kesehatan dasar yang berkualitas dilaksanakan terutama melalui peningkatan upaya promotif dan preventif. Salah satu peningkatan upaya promotif dan preventif melalui peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memegang peranan penting dalam menangani permasalahan kesehatan. Sampai saat ini upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat masih belum optimal sehingga diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan melalui komitmen dari pengambil kebijakan baik di level pusat maupun daerah.
Melalui regulasi dengan penerbitan beberapa peraturan di daerah terkait Kesehatan, Kemitraan dengan Dunia Usaha dan organisasi di masyarakat, pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan peran serta lintas sektor, dunia Pendidikan, tokoh agama serta masyarakat, mengintensifkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media promosi.
Pengalaman menunjukkan bahwa keberhasilan dalam mengatasi permasalahan bidang kesehatan tidak terlepas dari kerja sama dan dukungan berbagai pelaku pembangunan yang berasal dari lintas sektor, dunia usaha, institusi pendidikan, masyarakat sipil dan media massa, baik yang ada di pusat maupun daerah.
Dalam konteks program promosi kesehatan, kemitraan merupakan upaya sentral dalam menggalang dan menghubungkan sumber daya antar pemangku kepentingan mengarah pada sinergi dan pencapaian tujuan bersama.
Di sisi lain, keberhasilan suatu kerjasama sangat bergantung pada komitmen yang diberikan oleh pihak yang bermitra. Kerjasama ini diarahkan untuk menghasilkan sinergi dari upaya yang berkelanjutan dalam bidang kesehatan maka diperlukan upaya yang mengedepankan pendekatan promotif dan preventif dengan menggalang dukungan dan keterlibatan semua komponen masyarakat melalui jalinan kemitraan.
Kegiatan ini sangat penting dan strategis, sebagai momentum untuk meningkatkan daya tanggap dan sinergitas para mitra terkait dalam melakukan penguatan koordinasi, penanaman kesadaran bersama dan penggalangan komitmen agar pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dapat terwujud sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan.